MAIDUGURI, NIGERIA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang yang berafiliasi dengan Islamic State (IS) telah membebaskan lima pekerja bantuan lokal yang diculik bulan lalu di timur laut Nigeria yang bergolak, sumber-sumber keamanan dan salah seorang yang dibebaskan mengatakan Kamis (16/1/2020).
Para pekerja bantuan ditu itangkap bersama dengan penumpang lain dalam dua insiden terpisah pada bulan Desember ketika para pejuang dari Islamic State Provinsi Afrika Barat (ISWAP) menyamar sebagai tentara mencegat kendaraan di jalan raya di luar ibukota negara bagian Borno, Maiduguri.
ISWAP, yang berpisah dari kelompok pejuang Boko Haram pada tahun 2016, telah berfokus pada penargetan instalasi dan pasukan militer sejak pertengahan 2018.
Namun, baru-baru ini terjadi peningkatan serangan terhadap warga sipil yang dituduh dilakukan ISWAP.
Konflik selama satu dekade di timur laut Nigeria telah menewaskan 35.000 orang dan mengungsi sekitar 2 juta dari rumah mereka.
Kekerasan telah menyebar ke negara tetangga, Niger, Chad dan Kamerun, yang mendorong pembentukan koalisi militer regional untuk memerangi kaum Islamis.
Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada AFP "lima pekerja bantuan itu dibebaskan ... setelah berhari-hari melakukan negosiasi dengan ISWAP" pada hari Rabu.
Para sandera adalah staf lokal dari badan-badan kemanusiaan internasional, yang memberikan bantuan kepada ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal akibat kekerasan di wilayah tersebut, kata sumber itu.
Asabe Musa, seorang spesialis kebersihan dengan ALIMA (Alliance for International Medical Action), sebuah LSM Prancis, termasuk di antara lima sandera yang dibebaskan.
"Kami dibebaskan oleh penculik kami hari ini (Rabu). Dua dari kami berasal dari ALIMA, masing-masing dari Palang Merah, Solidaritas dan IOM (Kantor Internasional untuk Migrasi)," kata Musa.
"Kami pertama kali dibawa ke markas DSS sebelum kami diserahkan ke berbagai agen kami," katanya kepada AFP, merujuk pada badan intelijen domestik Nigeria.
"Kita semua dalam keadaan sehat. Aku dan rekan-rekanku sekarang berada di kantor ALIMA di sini di Maiduguri tempat kami menginap untuk malam ini."
Negosiasi untuk pembebasan itu diprakarsai oleh Departemen Layanan Negara, sumber keamanan mengatakan kepada badan tersebut.
Tidak jelas apakah tebusan dibayarkan untuk pembebasan para pekerja bantuan tersebut. (TNA)