ADEN, YAMAN (voa-islam.com) - Para ahli Yaman lokal memperingatkan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan untuk menebus kegagalan mereka dalam mendapatkan keuntungan di beberapa medan pertempuran di negara yang dilanda perang tersebut.
Pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran itu telah menargetkan tempat-tempat ibadah selama waktu sholat untuk mencatat korban tewas setinggi mungkin. Pada hari Sabtu, kelompok itu membom sebuah masjid di sebuah kamp militer di Marib - sekitar 170 km sebelah timur Sanaa - selama shalat Isya.
Dalam serangan itu, sekitar 111 tentara tewas dan lebih dari 68 lainnya terluka.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional telah memerangi pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran sejak 2014, ketika mereka merebut ibukota Sana'a.
Presiden Yaman Abdu Rabbo Mansur Hadi mengutuk serangan "pengecut dan teroris" di masjid, menurut kantor berita resmi Saba.
"Tindakan memalukan dari milisi Houtsi tanpa keraguan mengkonfirmasi keengganannya untuk (mencapai) perdamaian, karena ia tidak tahu apa-apa selain kematian dan kehancuran dan merupakan alat murah Iran di wilayah tersebut," kata Hadi seperti dikutip.
Dalam beberapa tahun terakhir, tempat-tempat ibadah sering menjadi sasaran serangan teroris Syi'ah Houtsi. Sebelum serangan hari Sabtu, ada tiga upaya untuk menargetkan Masjidil Haram di Mekah.
Sistem pertahanan udara Saudi berhasil menggagalkan serangan terhadap kota tersebut.
Pada Oktober 2016, Houthis meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Mekah. Rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara Saudi 65 kilometer dari target.
Pada Juli 2017, serangan lain dihentikan. Serangan itu digambarkan oleh Koalisi Arab, pasukan yang dipimpin Saudi untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, sebagai "upaya putus asa untuk merusak musim haji."
"Kami menghadapi kelompok yang berupaya untuk mempengaruhi perubahan demografis di Yaman, dan itu memberdayakan proyek Iran yang menargetkan semua lawannya," kata Ahmed al-Attiyah, Menteri Wakaf Yaman.
"Proyek Iran-Houtsi telah sistematis dalam menargetkan rumah ibadah (Sunni) sejak kudeta dimulai," tambahnya.
Al-Attiyah, dalam sambutannya kepada Asharq Al-Awsat, menambahkan bahwa kementeriannya telah mengumpulkan data yang menunjukkan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi telah menargetkan 76 masjid Sunni di daerah-daerah yang berada di bawah kendali mereka.
Selain menyerang tempat-tempat ibadah, data menunjukkan bahwa pemberotak dukungan Iran itu telah menodai beberapa masjid dan mengubahnya menjadi tempat penyimpanan senjata. (AA)