AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Badan-badan intelijen di Amerika Serikat percaya Arab Saudi telah mencoba memata-matai calon istri jurnalis Jamal Khashoggi yang terbunuh ketika dia mengunjungi Inggris tahun lalu.
Surat kabar The Guardian yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa badan-badan intelijen AS meminta mitra mereka di Inggris untuk "mengawasi dengan cermat" Hatice Cengiz, 38, setelah mereka mengetahui rencana Saudi untuk mengawasi dia.
Menurut laporan itu, para pejabat AS percaya Riyadh memiliki "ambisi dan niat" untuk memantau Cengiz di London Mei lalu, beberapa bulan setelah Khashoggi dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018 .
"Pengungkapan Guardian tentang upaya AS dan otoritas Inggris untuk memastikan Cengiz terlindungi menyusul laporan oleh kolumnis Washington Post David Ignatius bahwa departemen luar negeri AS baru-baru ini menolak proposal perusahaan pertahanan AS untuk melatih badan intelijen Saudi," kata melaporkan.
Ia menambahkan bahwa proposal itu ditolak karena Arab Saudi tidak memiliki "perlindungan yang tepat untuk mencegah operasi rahasia tanpa hukum" seperti pembunuhan Khashoggi.
The Guardian mengatakan pengungkapan itu "menyoroti keprihatinan para aktivis hak asasi manusia" yang menuduh Riyadh menggunakan pengawasan untuk "memantau dan mengintimidasi para pembangkang dan pengkritik kerajaan".
Laporan itu mengatakan tidak dikonfirmasi apakah pengawasan Cengiz adalah secara elektronik atau fisik, atau apakah rencana itu berhasil.
Laporan The Guardian muncul beberapa hari setelah klaim bahwa ponsel milik Jeff Bezos, miliarder pemilik Washington Post, diretas setelah ia menerima pesan WhatsApp dari akun pribadi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
Sebuah analisis forensik digital menyatakan pencurian data dari telepon bos Amazon pada tahun 2018 dimulai dengan file video yang terinfeksi yang dikirim melalui WhatsApp.
Tidak jelas apakah dugaan peretasan telepon Bezos mengakses informasi perusahaan yang sensitif. Arab Saudi dengan tegas menyangkal kerajaan terlibat dalam peretasan tersebut.
Khashoggi, seorang kritikus MBS, biasa menulis kolom opini untuk Post, mengomentari kebijakan luar negeri Saudi dan penindasan kebebasan berbicara di kerajaan, dengan tulisan-tulisannya sering mengarah langsung pada putra mahkota.
CIA dilaporkan menyimpulkan bahwa pembunuhan Khashoggi diperintahkan oleh putra mahkota Saudi Mohammed Bin Salman, tetapi ia tidak mau mengakui tuduhan itu. Bulan lalu, pengadilan Saudi menjatuhkan hukuman mati lima orang atas pembunuhan tersebut. (Aje)