RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al Saud memuji AS karena membunuh Jenderal Qassem Soleimani, mengatakan bahwa kematiannya telah menjadikan kawasan itu "lebih aman".
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan CNN pada hari Senin (27/1/2020), menteri luar negeri Saudi itu mengatakan dia yakin AS bertindak dalam "pertahanan diri mereka sendiri yang sah" ketika membunuh Jenderal Soleimani.
Dia juga mengatakan dia setuju dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahwa wilayah itu "lebih aman" setelah kematian Jenderal Soleimani.
Letnan Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan Mobilisasi Rakyat (PMU) nomor dua di Irak, dibunuh dalam serangan udara AS di ibukota Irak, Baghdad pada 3 Januari.
Pembunuhan itu dilakukan atas perintah langsung Presiden AS Donald Trump, yang mengatakan langkah itu dilakukan untuk mencegah "serangan segera."
Administrasi Trump sejauh ini menolak untuk memberikan bukti untuk membuktikan klaimnya bahwa data intelijen yang tersedia mengarah pada pembunuhan Jenderal Soleimani.
Dalam pidatonya di hari Senin, diplomat Saudi lebih lanjut menyatakan bahwa dia tidak melihat "perubahan perilaku" dari Iran setelah langkah AS.
"Pernyataan itu tidak positif. Tetapi kami akan terus meminta mereka untuk berperilaku dengan cara yang dapat mendukung stabilitas regional," kata Menlu Saudi tersebut.
Dalam sambutan yang sama pada hari Kamis, Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir telah mengatakan bahwa pemulihan hubungan dengan Iran akan dimungkinkan ketika Iran "kembali ke negara normal."
Berbicara di panel World Economic Forum di Davos, Swiss, Jubeir mengatakan Iran "mencampuri" urusan dalam negeri Irak dan mengatakan, "Orang Iran harus menunjukkan itikad baik, orang Iran harus mengubah perilaku dan kebijakan mereka." (ptv)