Cina Minta 145 Juta Masker dari Mesir Saat Jumlah Kematian Akibat Virus Corona Mencapai 490

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Cina telah meminta 145 juta masker dari Mesir saat jumlah kematian di daratan mencapai 490, Middle East Monitor mengutip the New Arab melaporkan Rabu (5/2/2020).

Sekitar 24.000 kasus infeksi telah dikonfirmasi di negara ini.

Di Cina dan di seluruh dunia telah ada permintaan yang meningkat untuk masker wajah dan kekurangan berikutnya karena panik mengelilingi wabah.

Dengan meningkatnya permintaan, harga masker telah meroket.

Pabrikan Mesir, yang memproduksi 60 juta masker setahun dan biasanya mengimpornya dari Cina, harus meningkatkan tingkat produksi secara signifikan.

Kuwait, yang tidak memiliki kasus yang dikonfirmasi, juga telah mengirim delapan juta masker ke Cina.

Mesir juga tidak memiliki kasus virus Corona yang dikonfirmasi di dalam negeri, tetapi pihak berwenang Cina telah menolak untuk mengizinkan dua orang Mesir meninggalkan Cina setelah mencurigai mereka mungkin telah tertular virus itu.

Warga Mesir yang dievakuasi dari Wuhan, pusat virus di Tiongkok, akan dikarantina di Kegubernuran Matrouh selama dua pekan.

Mesir telah dikritik karena tanggapannya terhadap epidemi virus Corona, dengan menteri kesehatan mengumumkan bahwa restoran Cina akan sepenuhnya diperiksa dan pekerjanya ditinjau untuk gejala virus.

Di seluruh dunia, orang-orang keturunan Asia menggambarkan bahwa mereka didiskriminasi di tempat kerja dan munculnya rasisme dan stereotip ketika jumlah kasus meningkat.

Ada kemarahan di Mesir karena para dokter, perawat, dan staf medis dibatalkan cuti tahunan mereka.

Pihak berwenang telah mengerahkan sepuluh ambulans self-sanitizing untuk menangani kasus-kasus dengan biaya masing-masing 5,5 juta pound Mesir ($ 348.514).

Ada lima kasus yang dikonfirmasi di UAE.

Aljazair akan mengevakuasi beberapa siswa Libya, sepuluh Tunisia dan 36 Aljazair dari Wuhan.

Aljazair sendiri telah mengirim 50.000 masker, 20.000 kacamata pelindung dan 300.000 sarung tangan ke Cina. (MeMo)