LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Seorang muadzin di Masjid Raya London yang ditusuk Kamis lalu mengatakan bahwa dia memaafkan orang yang menusuk dirinya dan menyatakan tidak menaruh kebencian kepada pelaku.
Rafat Maglad yang terluka di bagian leher dan dirawat di rumah sakit London kembali ke masjid untuk melaksanakan tugasnya pada Jumat malam dengan tangan terbungkus selempang.
"Saya memaafkannya. Saya merasa sangat kasihan padanya," kata Maglad kepada wartawan, Jum'at.
"Bagiku, sebagai seorang Muslim, aku tidak perlu menaruh kebencian di hatiku."
Tersangka pelaku penusukan, Daniel Horton, menikam muadzin Masjid Pusat London Raafat Maglad saat mengumandangkan adzan Ashar pada hari Kamis.
Pengadilan Inggris pada hari Sabtu (22/2/2020) mendakwa lelaki tunawisma berusia 29 tahun itu dengan tuduhan menyebabkan luka tubuh yang parah dan memiliki pisau ilegal yang digunakannya untuk menusuk seseorang
Polisi London dengan cepat mengesampingkan motif teror.
Jaksa Tanyia Dogra mengatakan kepada pengadilan bahwa kedua pria itu saling kenal karena Horton telah datang ke masjid di area Taman Bupati di barat laut London beberapa kali selama bertahun-tahun.
Horton dikembalikan ke tahanan sebelum sidang di pengadilan pada 20 Maret.
Berbicara setelah shalat Jum'at di Masjid Pusat London, Walikota London Sadiq Khan berbicara tentang ketakutan yang sekarang dirasakan beberapa orang ketika menghadiri tempat ibadah.
"Aku di sini sebagai Walikota untuk meyakinkanmu setelah kejadian mengerikan yang kita lihat kemarin bahwa tempat ibadah kita - apakah itu masjid, sinagog atau gereja - adalah kuil dan harus menjadi tempat perlindungan dan tempat aman dari rasa takut akan serangan," Kata Khan.
"Berita baiknya adalah bahwa Abu Azim, saudara lelaki kita yang terluka kemarin, ada bersama kita hari ini untuk shalat Jum'at. Sayangnya ada beberapa orang yang akan menyerang orang-orang yang paling rentan, yang waktu itu mereka tengah beribadah.'