TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah Libya yang diakui secara internasional akan bergeser dari sikap defensif ke sikap ofensif terhadap milisi pemberontak pimpinan Khalifa Haftar, kata menteri dalam negeri pemerintah pada hari Selasa (3/3/2020), lapor Anadolu Agency.
Berbicara di Saluran TV Libya 218, Fathi Bashagha mengatakan bahwa Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) akan mengambil langkah lebih lanjut untuk mengusir milisi Haftar dari sekitar Tripoli, ibukota Libya, tempat GNA berpusat.
Dia menambahkan bahwa milisi pemberontak Haftar menargetkan Tripoli dan Bandara sipil Mitiga di ibu kota dengan hampir 60 roket.
Dua maskapai penerbangan Libya mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa beberapa pesawat mereka dihantam pecahan peluru oleh Haftar yang menembaki bandara.
Sejak penggulingan mendiang penguasa Muammar Gaddafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya: Haftar di Libya timur, didukung terutama oleh Mesir, Uni Emirat Arab dan Rusia serta GNA di Tripoli, yang mendapatkan pengakuan PBB dan internasional.
GNA telah diserang oleh pasukan Haftar sejak April lalu, dengan lebih dari 1.000 orang tewas dalam kekerasan tersebut. (MeMo)