ANTAKYA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Ahad (8/3/2020) bahwa selama bulan lalu, 59 tentara Turki telah tewas di Idlib, Suriah barat laut, tetapi dia menekankan bahwa pasukan negaranya, sebagai pembalasan, telah menetralkan 3400 tentara dari pasukan rezim Suriah.
Erdogan menambahkan dalam pidatonya yang disampaikannya di Antakya bahwa “arahan rezim Suriah dari semua pasukannya terhadap Idlib pada saat sepertiga wilayahnya berada di bawah pendudukan oleh YPG (Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, yang dianggap Ankara sebagai organisasi teroris) mengungkapkan tujuan dan sasaran lain. "
Erdogan menekankan bahwa Turki memiliki hak untuk membersihkan daerah sekitar dari Operasi Spring Shield di Idlib, jika ia tidak menemukan kepatuhan terhadap janji-janji yang dibuat untuknya, berdasarkan perjanjian gencatan senjata baru-baru ini, dimana Presiden Turki mencapainya dengan rekan Rusia-nya di Moskow.
"Tujuan utama kami adalah menciptakan lingkungan yang cocok untuk pengembalian yang aman dari 3,6 juta warga Suriah, yang tinggal di tanah kami, dan 1,5 juta warga Suriah yang ada di Idlib di perbatasan kami ke rumah mereka dengan aman," tambah presiden Turki.
Kamis lalu, Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin mencapai serangkaian keputusan untuk de-eskalasi di Idlib, Suriah, termasuk deklarasi gencatan senjata di wilayah tersebut mulai dari tengah malam pada 6 Maret, dan penciptaan lorong yang aman di area khusus di jalan raya M4." (MeMo)