KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pasukan Amerika telah mulai meninggalkan Afghanistan untuk penarikan pasukan awal yang diperlukan dalam perjanjian damai AS-Taliban, militer AS dikonfirmasi pada Senin (9/3/2020), di tengah kekacauan politik di Kabul yang mengancam kesepakatan itu.
Kolonel Angkatan Darat Sonny Leggett, juru bicara pasukan AS di Afghanistan, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa AS sedang bergerak maju dengan rencana untuk memotong jumlah pasukan di negara itu dari sekitar 13.000 menjadi 8.600 selama empat setengah bulan ke depan.
Seorang pejabat AS lainnya mengatakan ratusan tentara telah keluar dari negara itu seperti yang direncanakan sebelumnya, tetapi mereka tidak akan diganti. Pejabat itu berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonimitas untuk membahas langkah tersebut sebelum pengumuman publik.
Penarikan itu terjadi ketika para pemimpin bersaing Afghanistan masing-masing dilantik sebagai presiden dalam upacara terpisah Senin, menciptakan kerumitan bagi Amerika Serikat ketika negara itu mencari cara untuk bergerak maju dalam kesepakatan dan mengakhiri perang 18 tahun.
Pertikaian yang semakin tajam antara Presiden Ashraf Ghani, yang dinyatakan sebagai pemenang pemilihan September lalu, dan saingannya Abdullah Abdullah, yang menuduh kecurangan dalam pemungutan suara bersama dengan komisi pengaduan pemilu, mengancam untuk menghancurkan langkah-langkah kunci berikutnya dan bahkan risiko beralih ke kekerasan yang baru.
AS belum mengikat penarikan diri ke stabilitas politik di Afghanistan atau hasil spesifik dari pembicaraan damai intra-Afghanistan. Sebaliknya, itu tergantung pada Taliban komitmennya untuk mencegah "kelompok atau individu mana pun, termasuk Al-Qaidah, dari menggunakan tanah Afghanistan untuk mengancam keamanan Amerika Serikat dan sekutunya."
Di bawah perjanjian damai, penarikan pasukan AS harus dimulai dalam 10 hari setelah kesepakatan ditandatangani pada 29 Februari.
Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan pada 2 Maret bahwa ia telah menyetujui dimulainya penarikan, yang kemudian akan dikoordinasikan oleh komandan militer di Afghanistan.
Pejabat AS itu mengatakan pasukan yang pergi sekarang telah dijadwalkan untuk berangkat, tetapi mereka tidak akan diganti. Esper mengatakan Jenderal Scott Miller, komandan AS di Kabul, akan menghentikan sementara penarikan dan menilai kondisi begitu tingkat pasukan turun ke 8.600.
Leggett mengatakan militer AS di Afghanistan akan mempertahankan "semua cara dan otoritas militer untuk mencapai tujuan kami, termasuk melakukan operasi kontraterorisme" terhadap afiliasi kelompok Al-Qaidah dan ISIS di negara itu, dan akan mempertahankan dukungan untuk pasukan Afghanistan.
Rencana jangka panjang adalah bagi AS untuk menarik semua pasukan dalam waktu 14 bulan jika kondisi keamanan terpenuhi. (Aby)