AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Rezim Bashar al-Assad merencanakan "kematian, pengusiran atau penahanan" untuk warga Idlib di Suriah barat laut, kata seorang aktivis Rabu (11/3/2020), Anadolu melaporkan.
Mouaz Moustafa, yang mengepalai kelompok advokasi yang berbasis di Washington, Satuan Tugas Darurat Suriah, mengatakan para warga telah tinggal di "ruang menyusut" yang ia gambarkan sebagai "menembak ikan dalam ember yang terus mengecil."
Dia berbicara kepada wartawan setelah bersaksi di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri Senat tentang kondisi di bawah rezim.
“Angkatan udara Rusia, milisi yang didukung Iran, dan rezim Assad memiliki satu rencana untuk hampir 4 juta orang, 1 juta di antaranya adalah anak-anak; kematian, pemindahan atau penahanan, ”katanya.
Moustafa mengatakan orang-orang di Idlib tidak hanya dari kota tetapi juga dari Aleppo, Damaskus dan Homs - tempat-tempat sekarang di bawah kendali rezim di mana mereka melihat rumah mereka dihancurkan oleh pasukan rezim.
“Bukan hanya membunuh dan menggusur mereka. Ini merupakan proyek, perubahan demografis di Suriah, ”tambahnya.
Setidaknya setengah juta warga Suriah telah terbunuh sejak Maret 2011 ketika protes damai berubah menjadi kekerasan dan demonstran menghadapi tanggapan sangat brutal dari rezim.
"Dengan perkiraan konservatif, 215.000 orang - pria, wanita, anak-anak dan orang tua - ditahan sekarang karena kita berdiri di sini hari ini di ruang bawah tanah terburuk yang mungkin, disiksa dengan cara paling sadis yang tidak dapat kita bayangkan," tambahnya.
Moustafa mengutip contoh seorang siswa perempuan Suriah yang terbunuh ketika berada dalam tahanan rezim Assad karena dituduh mendistribusikan susu formula dan obat-obatan kepada orang-orang terlantar di Damaskus.
“Dia ditangkap. Dia tidak berpikir kejahatannya dimaksudkan untuk dieksekusi, ”katanya, dan seorang tahanan lain mengatakan kepadanya bahwa mahasiswa teknik sipil sedang dalam proses menyusun rencana sementara di penjara untuk membangun kembali lingkungan dan negaranya.
"Ini adalah kisah nyata yang harus kita perjuangkan," tambahnya.
Idlib saat ini menampung 4 juta warga sipil, termasuk ratusan ribu pengungsi dalam beberapa tahun terakhir oleh pasukan rezim di seluruh negara yang dilanda perang.
Dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari 1 juta warga Suriah telah bergerak di dekat perbatasan Turki karena serangan hebat oleh rezim Assad dan sekutunya. (MeMo)