TURKI / YUNANI (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Yunani di perbatasan dengan Turki dilaporkan menggunakan laser hijau untuk mencegah migran dan pengungsi dari menyeberang, media Turki melaporkan Jum'at (20/3/2020).
Turki bulan lalu memutuskan untuk membuka kembali perbatasannya bagi para pengungsi yang berusaha mencapai Eropa setelah lebih dari 50 tentara Turki tewas oleh tembakan rezim Suriah di provinsi barat laut Idlib.
Karena sejumlah besar migran dan pengungsi berkumpul di perbatasan dengan Yunani, pihak berwenang Yunani berupaya mencegah mereka menyebrangi perbatasan.
Ada banyak salaing lempar gas air mata dan batu antara polisi anti huru hara Yunani dan migran, serta laporan tentang penggunaan peluru plastik.
Pasukan keamanan Yunani kini diduga menggunakan laser hijau, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina mata, untuk menghalangi para migran.
Direktur Kesehatan Edirne Ali Cengiz Kalkan mengatakan, penggunaan laser hijau oleh pasukan keamanan Yunani dapat menyebabkan kebutaan, dalam kometar ke Anadolu Agency Turki.
"Di satu sisi, ada Turki yang membantu anak-anak, wanita, dan pengungsi; di sisi lain, ada Yunani yang membenci migran," kata Kalkan.
Turki menampung sekitar 4 juta pengungsi - kebanyakan dari mereka adalah warga Suriah - dan menuntut bantuan yang lebih besar dalam menangani konflik di Suriah dan konsekuensi kemanusiaannya.
Sejauh ini, Eropa mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengambil 1.500 pengungsi anak, tetapi lebih fokus pada memperkuat perbatasan Yunani.
Yunani telah menangguhkan prosedur suaka dalam upaya untuk mencegah orang memasuki wilayahnya, tetapi badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan Athena salah.
"Baik Konvensi 1951 yang Terkait dengan Status Pengungsi maupun hukum pengungsi UE tidak memberikan dasar hukum untuk penangguhan penerimaan permohonan suaka," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis awal bulan ini. (TNA)