View Full Version
Rabu, 25 Mar 2020

Saudi Konfirmasi Kasus Kematian Pertama Akibat Virus Corona

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Seorang warga negara Afghanistan meninggal di Madinah pada Senin malam, menandai kematian pertama di Arab Saudi akibat wabah virus Corona, menurut Kementerian Kesehatan.

Mengonfirmasi kematian tersebut pada hari Selasa (24/3/2020), juru bicara kementerian Dr Muhammad Al-Abdelali mengatakan kesehatan pasien memburuk dengan cepat setelah dirawat di ruang gawat darurat rumah sakit di kota suci.

Saat memberikan pengarahan kepada media saat konferensi pers tentang perkembangan yang berkaitan dengan COVID-19, Dr. Al-Abdelali mengatakan bahwa 205 kasus baru virus Corona dilaporkan dalam 24 jam terakhir, menjadikan jumlah total infeksi di Kerajaan menjadi 767. 205 kasus baru, 82 dicatat di Jeddah, 69 di Riyadh, 12 di Al-Baha, masing-masing delapan kasus di Bisha dan Najran, masing-masing enam kasus di Abha, Qatif dan Dammam, tiga di Jazan, masing-masing dua kasus di Al-Khobar dan Dhahran, dan satu kasus di Madinah.

Sementara itu, 28 orang telah pulih dari virus Corona di Kerajaan, tambah sang juru bicara.

Berbicara dalam konferensi pers, Letnan Kolonel Talal Al-Shalhoub, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan bahwa ada kepatuhan yang sangat besar terhadap jam malam parsial pada hari pertama penerapannya. Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman, pada hari Ahad mengeluarkan perintah jam malam mulai jam 7 malam hingga pukul 6 pagi untuk jangka waktu 21 hari, efektif mulai Senin malam, untuk membatasi penyebaran virus Corona di Kerajaan.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri memperbarui peringatan terhadap penyebar desas-desus, mengatakan bahwa rumor ini dapat membahayakan upaya Arab Saudi untuk memerangi virus Corona. “Ketentuan hukum yang ketat akan diterapkan terhadap desas-desus yang menyebar itu,” katanya.

Sementara itu, Abdul Rahman Al-Hussein, juru bicara Kementerian Perdagangan, mengatakan bahwa tim pemantau dari kementerian melakukan lebih dari 3.000 kali inspeksi selama jam malam. “Permintaan komoditas pangan masih pada tingkat yang wajar. Manipulasi harga adalah garis merah yang tidak bisa kami toleransi, ”tambahnya. (SG)


latestnews

View Full Version