ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Perusahaan-perusahaan Turki yang mengekspor alat-alat medis yang digunakan untuk bantuan pernafasan akan memerlukan izin dari pihak berwenang berdasarkan keputusan yang dikeluarkan hari Jum'at (27/3/2020) ini yang bertujuan memenuhi permintaan domestik karena jumlah kasus virus mematikan Cina di negara itu melonjak, kata menteri perdagangan negara itu Ruhsar Pekcan.
"Ventilator, ecmo (oksigenasi membran ekstrakorporeal), bahan ventilasi habis pakai, tabung intubasi, monitor perawatan intensif menjadi sasaran otorisasi sebelumnya," kata Ruhsar Pekcan di Twitter.
Aturan baru ini bertujuan mengarahkan produksi perangkat medis ini untuk memenuhi kebutuhan sambil mencegah gangguan dalam layanan kesehatan dan memanfaatkan kapasitas yang ada secara efektif, tambah sang menteri.
Turki telah mengambil beberapa langkah untuk membendung virus seperti menghapus tarif impor pasokan medis (etil alkohol, masker medis sekali pakai dan ventilator medis), membuang kebutuhan etanol dalam bensin, dan menjadikan alat pelindung untuk kontrol ekspor.
Kemarin, Turki memperpanjang penutupan semua sekolah di negara itu sampai 30 April karena wabah virus Corona. Home schooling akan berlanjut selama periode ini.
Korban kematian virus corona telah mencapai 59 di Turki, dari 2.433 pasien yang terinfeksi, menteri kesehatan negara mengatakan kemarin.
Setelah pertama kali muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, infeksi telah menyebar ke setidaknya 175 negara dan wilayah.
Jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia telah melampaui 472.000 sementara jumlah kematian lebih dari 21.300 dan hampir 114.800 telah pulih, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS. (TNA)