KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Perwakilan pemerintah Afghanistan telah bertemu dengan Taliban di Kabul untuk pertama kalinya guna membahas pertukaran tahanan yang bertujuan untuk memulai proses perdamaian yang menggelepar, kata para pejabat, Rabu (1/4/2020).
Kedua pihak bertemu pada hari Selasa dan sekali lagi selama beberapa jam pada hari Rabu dalam pembicaraan yang diawasi oleh Komite Palang Merah Internasional, kata Kantor Dewan Keamanan Nasional Afghanistan di Twitter.
"Kedua pihak mengadakan negosiasi tatap muka tentang pembebasan personil Pertahanan dan Keamanan Nasional Afghanistan serta para tahanan Taliban," kata dewan keamanan.
Ini adalah pertama kalinya para jihadis diundang ke ibukota Afghanistan, yang dulu mereka pernah kuasai, untuk bertemu langsung dengan para pejabat pemerintah sejak mereka digulingkan dari pemerintahan mereka yang sah dalam invasi pimpinan AS tahun 2001.
Kedua belah pihak telah berbicara sebelumnya dalam konferensi video untuk membahas masalah tahanan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada AFP bahwa "tim teknis" berada di Kabul murni untuk memfasilitasi pertukaran tahanan, dan bukan untuk negosiasi tambahan.
"Para tahanan yang akan dibebaskan haruslah orang-orang yang namanya ada dalam daftar ... itu sebabnya tim teknis kita ada di sana ... itu bukan negosiasi, dan tidak akan ada pembicaraan politik di sana," kata Mujahid.
Dua sumber Taliban - satu dari dewan pimpinan kelompok dan yang lain dari kantor politik mereka di Doha - mengatakan kepada AFP bahwa tiga anggota delegasi Taliban melakukan perjalanan dari Quetta di Pakistan ke Kandahar pada Senin malam, dan kemudian terbang ke Kabul.
Sumber Doha mengatakan masih ada beberapa perselisihan mengenai angka pembebasan tahanan awal.
Jika kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan, pembebasan akan dimulai pada hari Sabtu, kata sumber itu.
Pertumpahan darah berlanjut
Tim-tim itu bertemu di Hotel Serena, sebuah fasilitas mewah di Kabul pusat yang telah menjadi tempat beberapa serangan yang diklaim Taliban selama perang berusia 18 tahun.
Washington menandatangani kesepakatan dengan Taliban pada akhir Februari yang menjanjikan penarikan pasukan AS dan asing dari Afghanistan pada Juli tahun depan, asalkan Taliban memulai pembicaraan dengan Kabul dan mematuhi jaminan lainnya.
Kesepakatan itu menuntut pemerintah Afghanistan - yang bukan merupakan penandatangan perjanjian - untuk membebaskan 5.000 tahanan Taliban, dan bagi kelompok jihadis itu untuk membebaskan 1.000 tawanan pro-pemerintah sebagai imbalannya.
Ketidakseimbangan adalah salah satu dari banyak aspek dari perjanjian yang pengamat katakan memberi Taliban tawaran yang lebih baik.
Sumber Taliban di Doha mengatakan pemerintah Afghanistan telah menyetujui pembebasan awal 1.300 tahanan Taliban, tetapi delegasi jihadis bersikeras menuntut 5.000 orang.
Pertukaran itu diperkirakan telah terjadi pada 10 Maret, di mana pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah akan dimulai.
Tetapi Kabul telah dicengkeram oleh pertengkaran dan pertikaian politik baru, dan pembebasan tahanan ditunda.
Situasi keamanan telah memburuk, dengan serangkaian serangan Taliban menewaskan sedikitnya 20 personil pasukan keamanan Afghanistan pada hari Ahad. (TNA)