KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pemimpin afiliasi Islamic State Afghanistan telah ditangkap bersama 19 gerilyawan lainnya, kata pejabat Afghanistan, Sabtu (4/4/2020).
Abdullah Orakzai, yang memakai nama alias Aslam Farooqi, ditahan oleh pasukan dari Direktorat Keamanan Nasional, kata badan intelijen utama negara itu dalam sebuah pernyataan.
Tidak jelas di mana penangkapan itu terjadi. Farooqi dan yang lainnya ditahan pada hari Jum'at, juru bicara NDS Haris Jebran mengatakan kepada Stars and Stripes.
Jebran menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut. Serangan udara dan serangan AS telah menargetkan afiliasi regional kelompok yang dikenal sebagai IS-Provinsi Khorasan, sejak 2016.IS telah mengumumkan pembentukan kelompok itu awal tahun sebelumnya.
April lalu, Farooqi menggantikan mantan pemimpin kelompok itu, yang dikenal oleh nom de guerre Abu Omar Khorasani, PBB mengatakan dalam sebuah laporan pada bulan Juli.
Islamic State dilaporkan menurunkan jabatan Abu Omar Khorasani karena "kinerja buruk" dan kegagalan operasional pada akhir 2018 di provinsi Nangarhar timur.
Penangkapan Farooqi adalah kemunduran terbaru untuk IS-KP, yang melihat sekitar 300 pejuangnya menyerah kepada pasukan pemerintah pada bulan-bulan terakhir 2019.
Serangan udara Amerika yang berkesinambungan, operasi pasukan keamanan Afghanistan dan pertempuran antara IS-KP dan Taliban menyebabkan mereka menyerah, militer AS mengatakan pada Januari dalam sebuah laporan yang menggambarkan kubu kelompok itu di Nangarhar sebagai "dibongkar."
Namun, kelompok itu terus mengklaim serangan tingkat tinggi di seluruh negeri, seperti ketika orang-orang bersenjata menyerbu kuil Sikh di kota tua Kabul pada 25 Maret, menewaskan lebih dari dua lusin orang.
Serangan itu terjadi kurang dari sepekan setelah seorang pejuang ISIS-KP menembakkan mortir ke Bagram Airfield, pangkalan Amerika terbesar di negara itu dan pusat bagi koalisi yang dipimpin AS.
Mortir itu ditembak jatuh tanpa menyebabkan cedera atau kerusakan pada pangkalan, kata koalisi dan pejabat setempat.
Militer AS memperkirakan antara 2.000 hingga 2.500 pejuang IS-K tetap aktif di Afghanistan menurut data terbaru yang dilaporkan oleh Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan. (SS)