ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Pakistan telah meminta tetangganya Afghanistan untuk mengekstradisi seorang pemimpin dalam afiliasi kelompok Islamic State setempat yang ditangkap dalam operasi intelijen Afghanistan di Afghanistan selatan awal bulan ini.
Aslam Farooqi adalah warga negara Pakistan yang dicari sehubungan dengan serangan yang diklaim oleh IS di Pakistan. Pemerintah Afghanistan menuduh Farooqi terlibat dalam serangan bulan lalu di ibukota Afghanistan Kabul di sebuah rumah ibadah Sikh yang menewaskan 25 jemaat.
Kelompok Islamic State, di situs web Amaq yang terafiliasi, menerima pujian atas serangan itu dengan mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan oleh warga negara India Abu Khalid Al-Hindi sebagai pembalasan atas aksi militer India dalam bagian wilayah Himalaya Kashmir yang disengketakan.
Seorang pria bersenjata mengamuk di Gurdwara, tempat ibadah Sikh, meledakkan granat dan menembaki jamaah.
Tidak ada tanggapan langsung dari Afghanistan.
Dalam sebuah pernyataan Kamis (9/4/2020) malam, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Atif Mashal, telah dipanggil dan diberitahu tentang kekhawatiran Pakistan tentang kegiatan afiliasi Islamic State, yang dikenal sebagai Islamic State Provinsi Khurasan (ISKP), yang bermarkas di Afghanistan timur.
"Karena Aslam Farooqi terlibat dalam kegiatan anti-Pakistan di Afghanistan, ia harus diserahkan ke Pakistan untuk penyelidikan lebih lanjut," kata pernyataan kementerian itu.
Farooqi, yang nama aslinya adalah Abdullah Orakzai, ditangkap akhir pekan lalu bersama dengan 19 anggota IS lainnya, menurut badan intelijen Afghanistan.
ISKP telah menyatakan tanggung jawab untuk serangan di Pakistan, termasuk satu pada Januari di ibukota Quetta provinsi Baluchistan barat daya yang menewaskan 15 jemaat.
Dalam beberapa bulan terakhir, pejabat Afghanistan dan Amerika mengklaim IS telah melemah sebagai akibat dari serangan pemboman AS yang tanpa henti di Afghanistan timur serta operasi militer oleh Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan dan serangan oleh saingan mereka, pejuang Taliban. (TNA)