ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Armenia dan Israel telah meminta Turki untuk membantu mereka dalam memerangi virus Corona, kata Juru Bicara Presiden Ibrahim Kalın, Sabtu (11/4/2020).
"Permintaan semacam ini (untuk bantuan) datang dari Armenia, Israel. Di sini kami tidak membedakan antara negara atau wilayah, dan tidak akan, secara independen dari hubungan politik kami," kata Kalin, menekankan bahwa pandemi COVID-19 adalah keadaan darurat.
Ankara memiliki hubungan yang tegang dengan Armenia dan Israel. Ikatan politik antara Ankara dan Yerevan tetap beku karena konflik Karabakh serta warisan pembunuhan selama Perang Dunia I, yang digambarkan oleh diaspora dan pemerintah Armenia sebagai "genosida" - deskripsi yang disangkal oleh Turki. Sementara itu, perlakuan diskriminatif Israel terhadap Palestina tetap menjadi sumber utama ketegangan dalam hubungan Israel-Turki.
Kalın mengatakan Turki akan berusaha mengakomodasi semua permintaan bantuan sejauh kemampuannya.
"Hampir 100 negara meminta bantuan Turki. Prioritas di sini adalah menyesuaikan kapasitas nasional kami. Kami telah mengirim bantuan ke 10-12 negara, mungkin lebih banyak, sesuai dengan peluang kami," kata Kalın.
"Mari kita mengurangi rasa sakit, mari berbagi rasa sakit. Ini adalah masalah global. Masalah global hanya bisa diperjuangkan melalui kerja sama global," tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Turki telah mengirimkan peralatan medis ke tiga negara paling parah di Eropa - Italia, Spanyol, dan Inggris. Bantuan juga dikirim ke Serbia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Makedonia Utara, Kosovo, dan lainnya.
Sejak virus itu muncul Desember lalu di kota Wuhan di Cina, itu telah menyebar ke setidaknya 184 negara dan wilayah.
Infeksi di seluruh dunia telah melampaui 1,76 juta dengan angka kematian melebihi 103.000, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS sementara hampir 400.000 orang telah pulih. (TDS)