RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Raja Salman telah memerintahkan perpanjangan jam malam di seluruh Arab Saudi "sampai pemberitahuan lebih lanjut" saat perang melawan penyebaran penyakit COVID-19 berlanjut, demikian dilaporkan oleh kantor berita resmi Saudi Press Agency, Ahad (12/4/2020) pagi.
Mengutip sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri, SPA mengatakan bahwa Raja mengeluarkan perintah tersebut sebelum jam malam 21 hari, yang dimulai pada 23 Maret, berakhir pada Sabtu tengah malam.
Perpanjangan jam malam dimaksudkan untuk memastikan bahwa penyebaran virus Corona akan ditempatkan di bawah kendali penuh, kata pengumuman itu.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada hari Kamis mengatakan jumlah kasus COVID-19 di Kerajaan itu telah mencapai 3.651, di mana 2.919 di antaranya aktif, termasuk 57 dalam perawatan intensif.
Sekitar 685 pasien telah dirawat dan 47 telah meninggal, kata kementerian itu.
Urutan jam malam di seluruh Kerajaan pada awalnya dari jam 7 malam hingga 6 pagi. Kemudian direvisi menjadi jam 3 sore sampai jam 6 pagi
Pekan lalu, sebagian besar kota-kota besar di Kerajaan berada di bawah jam malam 24 jam setelah aturan terhadap jarak sosial dilihat diabaikan begitu saja.
Pada hari Sabtu, polisi telah mulai melaporkan penangkapan pelanggar jam malam.
Penangkapan terbaru melibatkan seorang pria berusia 40-an, yang mengancam dalam sebuah video yang beredar di media sosial untuk pindah dari suatu daerah yang diketahui memiliki kasus COVID-19 ke wilayah lain yang masih tidak terpengaruh oleh pandemi, SPA melaporkan Ahad pagi.
Mayor Sami bin Fahid Al-Shammari, juru bicara polisi untuk wilayah Hail, mengatakan tindakan hukum diambil terhadap tersangka.
Sekelompok penduduk India di Riyadh juga ditangkap setelah kedapatan tidak hanya melanggar tindakan karantina, tetapi juga karena mencuri peralatan listrik dan memutus sirkuit tembaga dari perusahaan listrik milik pemerintah negara itu, Saudi Electric Co.
Dua orang juga ditangkap karena melanggar jam malam dengan tujuan menyamar sebagai petugas keamanan dan menghentikan orang yang lewat untuk mengambil uang mereka, serta mencuri kendaraan.
Demikian juga, seorang pria yang menerbitkan video toko-toko dengan rak-rak kosong yang sedang dibersihkan tetapi menyebarkan desas-desus tentang kelangkaan barang di toko-toko di seluruh negeri juga ditangkap karena menyebarkan informasi yang palsu di Provinsi Timur yang didominasi Syi'ah. (AA)