KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Seorang perwira polisi Mesir telah tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan di tempat persembunyian kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Islamic State (IS) di ibukota Kairo.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (14/4/2020) bahwa korban itu terjadi di distrik al-Amiyira di Kairo timur, di mana polisi terlibat baku tembak dengan tujuh pria bersenjata yang memiliki rencana untuk melakukan aksi di daerah tersebut.
Kementerian menerima informasi "bahwa ada sel teroris, yang unsur-unsurnya menganut ideologi Takfiri, menggunakan beberapa daerah sebagai tempat berlindung di Kairo timur dan selatan sebagai titik awal untuk melakukan operasi teroris," kata pernyataan itu.
Polisi Mesir mengklaim semua tujuh pria bersenjata tewas dalam insiden itu dan bahwa mereka telah menemukan bahan peledak dan senjata bersama para tersangka.
Jaksa penuntut umum Mesir mengatakan tim penyelidik telah dikirim ke tempat serangan.
Negara Afrika itu telah memerangi militansi yang telah lama berjalan di bagian utara Semenanjung Sinai, yang dipelopori oleh kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State.
Semenanjung Sinai telah berada dalam keadaan darurat sejak Oktober 2014, setelah serangan jihadis yang mematikan menewaskan 33 tentara Mesir.
Selama beberapa tahun terakhir, jihadis telah terlibat dalam kegiatan anti-pemerintah dan serangan fatal di Mesir, mengambil keuntungan dari kekacauan yang meletus setelah presiden pertama yang dipilih secara demokratis di negara itu, Muhamad Mursi, digulingkan dalam kudeta militer pada Juli 2013.
Kelompok Wilayat Sinai, yang berafiliasi dengan Islamic State, telah menyatakan bertanggung jawab atas sebagian besar serangan.
Pada Februari 2018, tentara Mesir melancarkan kampanye kontra jihadis skala penuh setelah serangan di Sinai Utara merenggut nyawa lebih dari 300 orang di sebuah masjid.
Sejak itu, lebih dari 840 orang tewas di wilayah itu, menurut angka militer, bersama dengan lebih dari 60 personel keamanan. (ptv)