View Full Version
Ahad, 19 Apr 2020

Pejabat Hamas Berharap Pertukaran Tahanan Dengan Israel Bisa Terjadi Pada Akhir 2020

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Wakil kepala Hamas Saleh al-Arouri mengatakan bahwa kelompok itu memprioritaskan mengeluarkan tahanan di penjara-penjara Israel, menyuarakan harapannya bahwa mereka akan dibebaskan pada akhir tahun 2020.

"Bekerja untuk membebaskan para tahanan adalah tugas, kebanggaan, dan kehormatan yang tidak kita sembunyikan atau malu, tetapi sebaliknya mengakui, dan kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai misi suci ini," kata al-Arouri.

Pernyataan pejabat Hamas datang pada saat negara-negara dan pihak-pihak tenagh bekerja untuk menyimpulkan kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel. Gerakan ini mencari kesepakatan parsial sekarang yang nantinya akan mengarah pada kesepakatan yang lebih komprehensif.

Jika kesepakatan tercapai, Hamas diharapkan menyerahkan semua tahanannya dengan imbalan Israel membebaskan pemimpin kelompok, bukan hanya pasien, orang tua, wanita dan anak-anak.

Para pejabat Israel mengatakan ada peluang langka untuk kesepakatan pertukaran sekarang.

Sumber-sumber Israel yang akrab dengan masalah ini mengatakan Hamas dan Israel kemungkinan akan mencapai kesepakatan dalam beberapa pekan mendatang, asalkan mereka berdua membuat keputusan sulit dengan cepat.

Ketua Hamas Ismail Haniyeh mengatakan bahwa ia optimis pada kemungkinan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel, dan bahwa gerakan itu siap untuk negosiasi tidak langsung.

"Kami memiliki empat tahanan dan kami siap untuk pembicaraan tidak langsung," kata Haniyeh dalam sebuah wawancara televisi dengan jaringan TV al-Araby yang berbasis di Gaza.

"Saya optimis tentang kemungkinan mencapai kesepakatan dengan pendudukan untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran tahanan dan mencapai tujuan kami," kata Haniyeh.

Kesepakatan itu akan mencakup mayat dua tentara Israel, Sersan Kelas Satu Oron Shaul dan Letnan Hadar Goldin, mati selama perang Gaza 2014, dan dua warga sipil Israel, Avera Avraham Mengistu dan Hisham al-Sayed, yang diyakini ditahan oleh Hamas setelah memasuki Gaza pada 2014-2015. (AA)


latestnews

View Full Version