UNI EMIRAT ARAB (voa-islam.com) - Warga Muslim dan penduduk di Uni Emirat Aarab (UEA) telah diperintahkan untuk shalat di rumah selama bulan puasa Ramadhan mendatang, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi negara untuk menyetir kewajiban keagamaan selama pandemi global virus Corona.
Dewan Fatwa Uni Emirat Arab mengatakan berjamaah untuk shalat meskipun ada langkah-langkah sosial yang dilakukan untuk mengekang virus Corona adalah haram, atau dilarang, menurut agama.
"Berkumpul untuk melakukan shalat bisa membahayakan jiwa, tindakan yang dilarang keras dalam Islam," kata pernyataan itu.
UEA telah menutup semua rumah ibadah dan melarang shalat berjamaah sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan.
Badan keagamaan itu juga mengatakan pekerja medis yang merawat pasien COVID-19 dikecualikan dari puasa selama bulan Ramadhan "jika mereka takut puasa dapat menyebabkan melemahnya kekebalan mereka atau kehilangan pasien mereka".
UAE telah mengkonfirmasi 6.781 kasus positif virus corona baru, termasuk 41 kematian.
Langkah untuk menunda shalat Ramadhan datang hanya beberapa hari setelah Mufti Besar Arab Saudi memutuskan semua Muslim harus shalat taraweh dan sholat Ied di rumah jika penyakit virus Corona baru berlanjut.
"Shalat Taraweeh (malam) Ramadhan dapat dilakukan di rumah jika tidak dapat dilakukan di masjid karena langkah-langkah pencegahan yang diambil untuk memerangi penyebaran virus Corona," kata Sheikh Abdulaziz bin Abdullah bin Mohammed Al-Sheikh.
Al-Sheikh, otoritas keagamaan tertinggi di Arab Saudi, membuat keputusan ini berbicara kepada Okaz, sebuah surat kabar yang berafiliasi dengan rezim Saudi.
Shalat tarawih secara eksklusif dilakukan di bulan suci Ramadhan, di mana umat Islam secara tradisional berkumpul untuk shalat berjamaah selepas shalat Isya di masjid-masjid.
Dia mengatakan peraturan yang sama akan berlaku untuk shalat Ied, yang berlangsung pagi hari setelah bulan suci Ramadhan selesai.
Ulama Saudi terkemuka itu telah mendukung seruan untuk menutup semua masjid selama bulan Ramadhan, waktu di mana mereka biasanya paling sibuk. Umat Muslim di negara itu juga sudah melakukan shslat di rumah untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Arab Saudi juga telah berhenti mengeluarkan visa untuk semua jamaah yang ingin melakukan ibadah umrah selama Ramadhan - waktu puncak yang biasanya melihat jutaan pengunjung berduyun-duyun ke kota-kota suci Mekah dan Madinah.
Menurut pihak berwenang Saudi, lebih dari 7 juta jamaah asing melakukan perjalanan ke kerajaan untuk mengunjungi Mekah selama Ramadhan pada tahun 2019. (TNA)