View Full Version
Senin, 11 May 2020

Rudal Iran Secara Tak sengaja Menghantam Kapal Angkatan Laut Milik Sendiri, 19 Pelaut Tewas

TELUK OMAN, OMAN (voa-islam.com) - Sebuah rudal Iran menghantam kapal angkatan laut yang mengambil bagian dalam latihan di Teluk Oman pada hari Ahad (10/5/2020), kata militer, menewaskan sedikitnya 19 pelaut dan melukai 15 lainnya.

Insiden tembakan persahabatan terjadi pada hari Ahad di dekat pelabuhan Jask, sekitar 1.270 kilometer tenggara Teheran, di Teluk Oman, kata TV pemerintah. Angkatan bersenjata Iran secara teratur mengambil bagian dalam latihan pelatihan di wilayah sensitif.

Teluk Oman terhubung ke jalur air utama yang telah menjadi lokasi sejumlah serangan terhadap tanker minyak selama setahun terakhir, Selat Hormuz, di mana seperlima dari minyak dunia melintas.

Selama latihan, fregat kelas Moudge, Jamaran, secara tidak sengaja menghantam Konarak, sebuah kapal pendukung kelas Hendijan yang menurut militer terlalu dekat dengan target. Konarak telah menetapkan target bagi kapal lain untuk ditenggelamkan.

Media Iran mengatakan Konarak telah dirombak pada 2018 dan mampu meluncurkan rudal laut dan anti-kapal.

Kapal buatan Belanda, dengan panjang 47 meter ini beroperasi sejak tahun 1988 dan memiliki kapasitas 40 ton. Biasanya membawa awak 20 pelaut.

Media Iran jarang melaporkan kecelakaan selama latihan militernya, menandakan beratnya insiden itu.

Insiden ini juga terjadi di tengah berbulan-bulan ketegangan yang meningkat antara Iran dan AS, sejak Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia pada tahun 2018 dan memberlakukan sanksi penghancuran terhadap negara tersebut.

Serangkaian penyitaan kapal tanker dan serangan terhadap infrastruktur minyak menghantam Teluk tahun lalu, dengan AS dan sekutunya di wilayah tersebut - Arab Saudi dan UEA - terutama menyalahkan insiden tersebut pada Iran.

Permusuhan semakin dalam pada Januari tahun ini ketika serangan pesawat tak berawak AS menewaskan komandan militer Syi'ah Iran Qasem Soleimani di Irak. (MeMo) 


latestnews

View Full Version