AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - PBB mengatakan tiga penjaga perdamaian dari Chad tewas dan empat lainnya cedera serius hari Ahad (10/5/2020) dalam serangan terhadap konvoi PBB di Mali utara menggunakan alat peledak improvisasi.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengutuk serangan di dekat Aguelhok di wilayah Kidal, yang mungkin merupakan kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.
Sekretaris jenderal menyerukan pihak berwenang Mali "untuk berusaha mengidentifikasi para pelaku serangan ini sehingga mereka dapat dibawa ke pengadilan dengan cepat," kata Dujarric.
Misi penjaga perdamaian PBB di Mali didirikan pada 2013 untuk membantu menstabilkan negara Afrika barat laut itu.
Dujarric mengatakan: "Sekretaris jenderal menegaskan kembali bahwa tindakan pengecut seperti itu tidak akan menghalangi PBB dari tekadnya untuk terus mendukung rakyat dan Pemerintah Mali dalam upaya mereka mencapai perdamaian dan stabilitas."
Meskipun ada perjanjian damai 2015 antara pemerintah dan separatis, Kidal belum lolos dari kekerasan.
Jihadis telah berulang kali menargetkan pangkalan PBB di sana, dan serangan tahun 2016 menewaskan tujuh penjaga perdamaian. (TNA)