View Full Version
Sabtu, 16 May 2020

Komandan RSF Sudan Setuju Kirim 1200 Tentara Bayaran ke Libya untuk Bantu Pasukan Haftar

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Uni Emirat Arab (UEA) telah meminta komandan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Sudan, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, untuk segera mengirim 1.200 petempur ke garis depan Libya untuk mendukung panglima perang Khalifa Haftar dalam perang yang sedang berlangsung di Tripoli selatan dan Sirte barat, Libya Observer malaporkan.

Berbicara dengan syarat anonim, sumber yang dapat dipercaya mengatakan bahwa Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, berjanji untuk memenuhi permintaan UEA meskipun ada tentangan internal, setelah ancaman dari penguasa UEA untuk memotong bantuan keuangan.

Hemedti mendapat kecaman dari tentara Sudan karena mengirim ribuan tentara bayaran Sudan untuk perang di Libya di mana mereka dapat dengan mudah terbunuh dalam serangan pesawat tanpa awak, yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut sumber itu, perwira tinggi militer Sudan tidak menyetujui tindakan sepihak Hemedti yang dapat menempatkan Sudan dalam masalah hukum. Hemedti sudah mulai mengirim para petempurnya ke Libya melalui Eritrea untuk menghindari konfrontasi langsung dengan para perwira oposisi.

"Sekarang ada 350 pejuang RSF di kota Sawa, Eritrea, menunggu pengerahan di Libya," sumber itu mengungkapkan, menambahkan bahwa Hemedti menolak untuk mengirim pasukan elit RSF dan anggota suku dekatnya karena ia mungkin membutuhkan mereka untuk melaksanakan rencananya untuk menjadi presiden Sudan berikutnya.

Sumber itu mengutip perwira militer Sudan yang mengatakan bahwa Hemedti kehilangan kendali atas petempur yang dikerahkan di Libya setelah banyak dari mereka tewas.

Didukung oleh Turki, Angkatan Udara Libya dari Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui PBB telah meningkatkan serangan pesawat tak berawak terhadap kelompok milisi pemberontak pimpinan panglima perang Khalifa Haftar, memotong jalur pasokan dan menghancurkan konvoi bersenjata menuju dari Libya tengah ke zona pertempuran di Tripoli selatan.

"Beberapa petempur telah berbalik melawan Hemedti dan bergabung dengan pemberontak yang memerangi pemerintah Sudan," kata sumber itu.

Ratusan pejuang RSF telah dikerahkan di Sirte untuk bergabung dalam pertempuran di garis depan Abu Grein. Haftar dan pendukung asingnya berusaha untuk merebut kota Abu Grein dan lebih dekat dengan Misrata untuk menjadi dalam jangkauan rudal mereka.

Pejuang RSF juga telah dikerahkan di wilayah sabit minyak untuk melindungi terminal minyak sementara ratusan lainnya dikerahkan di front Tripoli selatan.

Tentara Nasional Libya gadungan (LNA) pimpinan Haftar, dipenuhi tentara bayaran dari Sudan, Chad, Rusia, dan Suriah. Ada laporan bahwa UEA telah menjalin kontak dengan kelompok-kelompok Syi'ah di Irak untuk bergabung dalam pertempuran untuk Haftar setelah banyak kelompok pemberontak itu menderaita banyak kekalahan oleh pasukan dari Pemerintah Kesepakatan Nasional. (LO)


latestnews

View Full Version