View Full Version
Ahad, 17 May 2020

Meski 'Diancam', Sepupu Bashar Al-Assad Tolak Permintaan Rezim untuk Mundur dari Syriatel

DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Miliarder Suriah dan sepupu Presiden Bashar al-Assad, Rami Makhlouf mengatakan pada hari Ahad (17/5/2020) bahwa ia tidak akan mengundurkan diri dari perusahaan telekomunikasi Syriatel meskipun ada tenggat waktu yang ditentukan oleh rezim.

Dalam video Facebook baru yang menandai pengumuman publik ketiganya, Makhlouf mengatakan pihak berwenang Suriah menyerukan pengunduran dirinya, mengancam akan menangkapnya dan mencabut lisensi Syriatel jika ia tidak mematuhi.

Makhlouf, yang mengepalai Syriatel, telah terlibat dalam perebutan kekuasaan dengan pemerintah Assad sejak tahun lalu, ketika badan amal Al-Bustannya disita dan milisi bersenjatanya dibubarkan.

Dalam video berdurasi 16 menit itu, ia mengecam pemerintah Suriah dengan tuduhan baru, mengklaim bahwa ia diberikan "hingga hari Ahad" untuk menanggapi tekanan rezim.

"Jika Anda tidak mematuhi ... lisensi akan dicabut dan mereka mengatakan Anda memiliki waktu hingga Ahad untuk mematuhi atau perusahaan akan diambil dan asetnya disita," kata Makhlouf dalam video.

Tidak jelas kapan video itu diambil dan apakah yang dia maksud adalah hari Ahad ini atau berikutnya.

Runtuhnya Syriatel, yang mempekerjakan sekitar 6.500 orang, akan memberikan pukulan bagi ekonomi Suriah, menurut taipan itu.

Makhlouf mengatakan pihak berwenang menuntut keuntungan perusahaan yang lama.

Pengusaha itu mengklaim dia diminta untuk menyerahkan "120 persen dari keuntungan" ke negara atau "ditangkap".

"Ini berarti seseorang mungkin harus membayar 20 persen dari kantong mereka sendiri ... Ini tidak mungkin," kata Makhlouf.

Awal bulan ini, Makhlouf menuduh pasukan keamanan Suriah menangkap para karyawan Suriah nya dengan "cara yang tidak manusiawi" dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari dalam sistem oleh salah satu tokoh paling berpengaruh di negara itu.

Dalam video yang lebih baru, Makhlouf membuat referensi ke dugaan penangkapan, dan mengatakan "kami tidak bisa melakukan apa-apa" mengenai mereka yang ditahan.

"Tidak ada prosedur resmi atau hukum. Semuanya melanggar hukum ... Pendekatan ini dan kelanjutannya hanya akan mengarah pada kehancuran perusahaan," tambah Makhlouf.

Para pejabat Barat mengatakan bahwa Makhlouf adalah bagian dari lingkaran dalam Assad dan terlibat dalam membiayai upaya perang. (TNA)


latestnews

View Full Version