View Full Version
Selasa, 19 May 2020

Pejabat Keamanan Afghanistan Klaim Pasukannya Berhasil Gagalkan Serangan Taliban di Kunduz

KUNDUZ, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Para pejabat Afghanistan mengklaim pasukan keamanan mereka pada Selasa (19/5/2020) memukul mundur serangan hebat Taliban terhadap Kunduz, sebuah kota strategis di Afghanistan utara yang sempat jatuh ke tangan kelompok jihadis itu dua kali di masa lalu.

Pejuang Taliban menyerang beberapa pos pasukan Afghanistan di pinggiran kota sekitar pukul 01:00 pagi, memicu pertempuran sengit, kata satu pernyataan kementerian pertahanan.

"Dengan dukungan angkatan udara, serangan mereka dipukul mundur. Sebelas Taliban tewas dan delapan lainnya cedera," klaimnya, seraya menambahkan bahwa pertempuran itu berlangsung selama beberapa jam.

Kedua belah pihak telah berulang kali bentrok di daerah pedesaan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi upaya untuk memasuki kota seperti Kunduz dipandang sebagai eskalasi yang serius.

Ini mengikuti deklarasi oleh Presiden Ashraf Ghani pekan lalu untuk melanjutkan serangan ofensif terhadap Taliban, setelah serangkaian serangan mematikan terhadap pasukan keamanan.

Taliban menanggapi perintah itu dengan bersumpah untuk meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan Afghanistan.

Dalam pertempuran hari Selasa, pejuang Taliban berhasil menangkap secara singkat pos tentara Afghanistan, menewaskan satu tentara, tetapi segera diambil kembali oleh pasukan keamanan, Hadi Jamal, seorang juru bicara militer di Afghanistan utara mengklaim kepada AFP.

Taliban tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Kelompok Taliban menangkap Kunduz secara singkat, sebuah kota strategis tidak jauh dari perbatasan Tajikistan, dua kali sebelumnya - pada September 2015 dan sekali lagi tepat setahun kemudian.

Serangan terbaru di kota itu terjadi sehari setelah Taliban menewaskan sedikitnya tujuh personil intelijen Afghanistan dalam serangan bom mobil di provinsi Ghazni, Afghanistan timur.

Pekan lalu, orang-orang bersenjata menyerbu sebuah rumah sakit di Kabul menewaskan 24, termasuk ibu dan bayi.

Serangan itu, yang memicu kemarahan internasional, diikuti oleh pemboman jibaku di pemakaman yang menewaskan sedikitnya 32 pelayat.

Taliban membantah terlibat dalam serangan-serangan itu, meskipun Ghani menyalahkan kelompok itu dan Islamic State atas pertumpahan darah.

Para pejabat mengatakan serangan itu adalah bagian dari serangan musim semi Taliban yang tidak diumumkan.

Kekerasan telah meningkat sejak Taliban menandatangani kesepakatan dengan Washington pada Februari, di mana Washington mengatakan akan menarik pasukannya keluar dari negara itu.

Taliban telah melakukan lebih dari 3.800 serangan dan menewaskan ratusan pasukan keamanan Afghanistan sejak menandatangani perjanjian dengan Washington, kata para pejabat. (AFP)


latestnews

View Full Version