TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Juru bicara Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), Kolonel Mohamed Qanunu, mengumumkan dimulainya pertempuran untuk "membebaskan bandara" di Tripoli.
Qanunu mengatakan dalam sebuah pernyataan mendesak bahwa instruksi dikeluarkan kepada pasukan pemerintah Al-Wefaq "untuk bergerak maju dan memburu sisa-sisa milisi teroris Haftar yang melarikan diri dari bandara Tripoli."
Juru bicara militer untuk Al-Wefaq mengumumkan bahwa pasukannya "berhasil dua hari lalu dalam memperketat penjagaan di sekitar Bandara Tripoli dalam persiapan untuk pembebasannya dan perluasan kontrol negara atas itu."
Lebih lanjut Qanunu menyatakan bahwa pasukan Al-Wefaq "minggu ini berhasil dalam mendapatkan kembali semua kamp di selatan Tripoli, setelah mereka menjadi tempat persinggahan para pemberontak."
Dia mengatakan dalam konteks bahwa pasukan udaranya “melakukan pada jam-jam terakhir, tiga serangan tempur yang menargetkan satu kompi tank milisi teroris di Qasr bin Ghashir, dan sebuah tank di dalam Bandara Tripoli.”
Sementara itu, sumber-sumber yang sama mengumumkan bahwa pasukan pemerintah Al-Wefaq melancarkan serangan besar-besaran terhadap Tarhouna, benteng utama bagi Tentara Nasional Libya gadungan (LNA) pimpinan Khalifa Haftar di tenggara Tripoli.
Menurut halaman Facebook resmi untuk operasi GNA ini, pasukan mereka telah mulai menyerang posisi Tentara Nasional Libya di dekat kota Tarhouna yang strategis, yang terletak di tenggara Tripoli.
Pemerintah Kesepakatan Nasional sedang berupaya menangkap Tarhouna dan Bandara Internasional Tripoli untuk melakukan pukulan besar terhadap rencana LNA di sekitar ibu kota.
Tentara Nasional Libya telah berjanji untuk mempertahankan kedua situs itu, sementara juga berusaha untuk mematahkan serangan terhadap pasukan mereka di barat daya Tripoli.
Jika mereka dapat merebut kembali kota Gharyan, Tentara Nasional Libya akan dapat mengangkat pengepungan yang telah dikenakan pada pasukan mereka oleh pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional dan sekutu mereka. (AMN)