AIN DEFLA, ALJAZAIR (voa-islam.com) - Seorang tentara Aljazair tewas dalam bentrokan dengan kelompok Islamis bersenjata di kawasan tengah Ain Defla, kata kementerian pertahanan pada hari Ahad (21/6/2020), seraya menambahkan bahwa operasi masih berlangsung.
Satu detasemen militer bentrok dengan "sebuah kelompok teroris bersenjata", dalam sebuah serangan pada hari Sabtu di daerah Gaadet Lahdjar, di prefektur Ain Defla, menewaskan kopral Mostafa Znanda, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Otoritas Aljazair menggunakan istilah "teroris" untuk menggambarkan kelompok jihadis bersenjata yang telah aktif di negara itu sejak awal 1990-an.
Langkah-langkah keamanan telah diambil untuk menyegel dan menggeledah daerah itu dan mengejar "para penjahat", tambah kementerian itu.
Pada bulan Mei, tentara mengumumkan telah membunuh dua orang Islam di prefektur Ain Defla dan menyita senjata, amunisi dan produk makanan.
Dan pada bulan Februari, seorang tentara Aljazair tewas dalam serangan bom mobil di Timiaouine, di selatan negara itu di perbatasan dengan Mali.
Tentara secara teratur mengumumkan penangkapan atau kematian para militan di berbagai daerah di negara itu.
Pada 2019, militer mengklaim telah membunuh 15 jihadis bersenjata dan menangkap 25 lainnya, sementara 44 lainnya menyerahkan diri kepada pihak berwenang.
Sebuah perang saudara selama 1990-an mengadu jihadis melawan pemerintah Aljazair, menewaskan 200.000 orang.
Meskipun ada piagam 2005 untuk perdamaian dan rekonsiliasi yang dirancang untuk membalikkan halaman tentang konflik, kelompok-kelompok jihadis bersenjata masih tetap aktif di beberapa daerah di negara itu, sebagian besar menargetkan pasukan keamanan. (TNA)