View Full Version
Jum'at, 26 Jun 2020

Wakil Menhan Libya ke Sisi: Tidak Ada yang Akan Menghentikan Kemajuan Kami Menuju Sirte

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Kementerian Pertahanan Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) mengatakan akan melanjutkan upaya untuk merebut kembali kota Sirte di bagian timur dari pasukan pemberontak Jenderal Khalifa Haftar meskipun ada peringatan dari Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi bahwa kota itu mewakili "garis merah" untuk negaranya.

"Tidak ada garis merah yang dapat menghalangi kemajuan pasukan kita menuju Sirte," kata Salah Al-Din Al-Namroush, Wakil Menteri Pertahanan, dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Anadolu Agency Kamis (25/6/2020).

Al-Namroush menekankan bahwa tujuan GNA adalah untuk mengalahkan Tentara Nasional Libya gadungan (LNA) pimpunan Haftar dan mengambil kendali atas seluruh kota yang terletak 450 kilometer sebelah timur ibukota Tripoli tersebut.

Dia melanjutkan: "Kekuatan GNA ada di gerbang Sirte, dan proses pembebasan belum tertunda. Pasukan kami sedang melakukan beberapa persiapan di pinggiran kota. "

“Kami adalah pemerintah yang berupaya mendamaikan dan mencapai solusi politik, untuk menghindari pertumpahan darah. Namun, agresor tidak mematuhi semua perjanjian sebelumnya, dan semua upaya untuk membuat gencatan senjata telah gagal, tetapi kami masih bersikeras untuk mengejar jalur politik dan militer. ”

Ditanya tentang "Deklarasi Kairo" yang diajukan oleh Al-Sisi setelah sekutunya Haftar menderita kerugian besar di Tripoli, pejabat GNA mengatakan: "Kami tidak memiliki komentar tentang itu. Kami terbuka untuk saran dan memiliki hubungan baik dengan semua negara yang tidak ikut campur dalam urusan internal kami dan tidak melanggar kedaulatan Libya. "

Dia mengatakan UEA mencampuri urusan Libya dan memberikan dukungan militer kepada pasukan Haftar, sementara mengutuk penggunaan tentara bayaran Rusia untuk mendukung LNA. (MeMo)


latestnews

View Full Version