View Full Version
Ahad, 28 Jun 2020

Mesir Eksekusi Jihadis Libya yang Terlibat Pembunuhan 16 Polisi

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Mesir pada Sabtu (27/6/2020) mengeksekusi , jihadis Libya Abdel Rahim Al-Mismari, yang dihukum karena serangan di selatan Kairo pada Oktober 2017 yang menewaskan 16 polisi, kata kementerian pertahanan.

Serangan mematikan itu terjadi di Al-Wahat, sekitar 200 kilometer selatan ibukota di Gurun Barat, ketika serangan terhadap tempat persembunyian jihadis disergap dan baku tembak terjadi.

Mismari ditangkap segera setelah itu. Pengadilan militer mendapati bahwa dia telah mendalangi serangan itu dan menjatuhkan hukuman mati pada tahun 2019, sementara 32 orang terdakwa menerima hukuman seumur hidup.

"Dia sengaja membunuh dengan cara pra-rencana 16 personil polisi," kata kementerian pertahanan dalam sebuah video yang menguraikan tuduhan terhadap dirinya.

Klip tujuh menit, diedit dengan angka dramatis, mendaftarkan 11 tuduhan terhadapnya.

Mismari juga dituduh menculik Mohamed Alaa Al-Hayes, seorang polisi, yang kemudian dibebaskan oleh pasukan kontra-jihadis Mesir.

Dalam wawancara tahun 2017 dengan pembawa acara bincang-bincang terkenal Emad Adib, beberapa di antaranya digunakan dalam pernyataan kementerian pertahanan hari Sabtu, Mismari tampak menantang dan mengaku membunuh orang-orang yang dianggapnya "kafir".

Dia dituduh membentuk dan bergabung dengan kelompok jihadis di Libya, menargetkan personil keamanan, pembunuhan dan melakukan operasi bermusuhan terhadap fasilitas vital, menurut kementerian pertahanan.

Serangan itu sebagian besar berpusat di wilayah Sinai Utara yang bergolak, dengan yang lain di Gurun Barat di sepanjang perbatasan berpori dengan Libya.

Pada bulan Maret, Hisyam Ashmawy, seorang mantan perwira pasukan khusus Mesir yang berbubah menjadi jihadis, dieksekusi karena keterlibatan dalam beberapa serangan profil tinggi setelah ia diekstradisi dari Libya pada 2019.

Selama bertahun-tahun Mesir telah berjuang melawan pemberontakan yang keras di Sinai Utara yang meningkat setelah penggulingan presiden Muhamad Mursi pada 2013.

Pada bulan Februari 2018, tentara dan polisi melancarkan operasi nasional yang sedang berlangsung terhadap jihadis yang berfokus pada Sinai Utara. (TNA)


latestnews

View Full Version