ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki telah membela tweet anti-gay oleh kepala Bulan Sabit Merah Turki, menggambarkannya sebagai korban "propaganda LGBT" setelah komentarnya dikecam oleh badan internasional.
Kerem Kinik, ketua Masyarakat Bulan Sabit Merah Turki, membuat komentar di akun Twitter resminya pada hari Ahad (28/6/2020) yang dirayakan oleh orang-orang LGBT di seluruh dunia sebagai Hari Pride internasional.
"Kami tidak akan membiarkanmu menginjak martabat manusia," tulis Kinik. "Kami akan melindungi alam dan kesehatan mental anak-anak kami.
"Kami akan bertarung melawan mereka yang melanggar penciptaan yang sehat, yang membuat abnormal terlihat normal dengan menggunakan kekuatan komunikasi mereka dan memaksakan mimpi paedophiliac mereka yang terselubung sebagai modernitas di pikiran muda."
Komentar itu menarik teguran dari Federasi Internasional Palang Merah dan Komunitas Bulan Sabit Merah (IFRC), jaringan kelompok nasional gerakan itu, di mana Kinik menjabat sebagai salah satu dari lima wakil presiden.
"Pandangan yang diungkapkan oleh Dr Kinik tidak mewakili pandangan IFRC: kata-kata ini salah dan menyinggung," katanya, menambahkan bahwa pihaknya menilai langkah selanjutnya.
"IFRC memiliki kode etik yang jelas yang melarang segala bentuk homofobia, ucapan kebencian atau prasangka, dan semua staf dan perwakilan terikat oleh kode itu, termasuk Dr Kinik."
Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan Turki, mengatakan di Twitter bahwa "propaganda LGBT merupakan ancaman besar bagi kebebasan berbicara," menambahkan bahwa IFRC "menjadi terlibat dalam serangan itu dengan menargetkan Kinik - seorang dokter yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk melindungi anak-anak di sekitar Dunia".
"Kami tidak akan dibungkam!" dia menambahkan dalam tweet pada hari Senin (29/6).
'Perlindungan terhadap anak-anak kita'
Homoseksualitas bukanlah kejahatan di Turki, tetapi permusuhan terhadapnya tersebar luas, dengan pihak berwenang menindak peristiwa dan pawai LGBT.
Kinik menanggapi kritik IFRC dalam tweet lain, mengatakan pendekatannya "sepenuhnya koheren" dengan prinsip-prinsip IFRC karena ia menentang pedofilia.
"Pandangan pribadi saya dari kemarin adalah mengadvokasi untuk melindungi anak-anak kita dari bahaya. Saya percaya ini adalah tanggung jawab kita terhadap teriakan bisu mereka," tulis Kinik, dalam bahasa Inggris.
Pada bulan April, Ali Erbas, kepala Direktorat Urusan Agama Turki, mengatakan Islam mengecam homoseksualitas karena "itu membawa penyakit dan generasi yang korup". (MEE)