View Full Version
Sabtu, 04 Jul 2020

Jihadis Prancis Divonis 30 Tahun Penjara Karena Mengawasi Eksekusi 2 Tahanan di Suriah

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Pengadilan Prancis pada hari Jum'at (3/7/2020) menjatuhkan hukuman penjara 30 tahun kepada seorang jihadis, yang merupakan salah satu seorang tokoh senior dalam kelompok Islamic State (IS), karena aksinya yang dilakukan di Suriah antara 2013-15 termasuk mengawasi eksekusi dua tahanan.

Tyler Vilus, 30, yang dinyatakan bersalah atas semua tuduhan, juga dituduh sebagai anggota kelompok jihadis, memimpin sekelompok pejuang Islamic State dan "pembunuhan yang menjadi-jadi".

Jaksa penuntut umum Guillaume Michelin sebelumnya meminta hukuman seumur hidup kepada pengadilan, tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat selama 22 tahun.

Michelin mengatakan bahwa Vilus "tidak berubah sedikitpun" sejak waktunya dengan IS.

"Semua langkah dalam perjalanan terdakwa terkait dengan pembangunan kekhalifahan," kata jaksa penuntut, merujuk pada wilayah yang diperintah IS pada saat itu diukir di Suriah dan Irak.

"Adalah tanggung jawab Anda untuk mengakhiri pertumpahan darah," katanya kepada pengadilan.

Namun hakim ketua mengatakan dia ingin memberinya "secercah harapan" sehingga dia bisa "berevolusi," meskipun dia bisa dijatuhi hukuman seumur hidup karena dihukum dari semua tuduhan.

Para penyelidik percaya bahwa Vilus adalah bagian dari brigade "Al-Muhajireen" (para imigran), sebuah regu yang menyiksa dan melakukan eksekusi mati, yang ia tolak.

Namun pengadilan menemukan bahwa Vilus mengawasi eksekusi sebagai anggota polisi agama di kota Ash Shaddadi di Suriah timur laut, dekat dengan perbatasan Irak.

Dalam sebuah video tahun 2015 yang diterbitkan oleh departemen media Islamic State, seorang pria yang dituduh sebagai Vilus berjarak dua meter ketika dua tahanan berlutut dan ditutup matanya - satu anggota pejuang oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan yang lainnya anggota tentara rezim Bashar al-Assad - dieksekusi dengan peluru di kepala.

Penangkapan dan persidangannya dipandang sebagai keberhasilan besar bagi dinas keamanan Prancis, karena Vilus diyakini mengetahui banyak jihadis Prancis di Suriah.

Vilus mengakui telah melakukan kontak dengan pria yang dinas rahasia Prancis percaya merupakan adalah dalang serangan November 2015 di Paris, Abdelhamid Abaaoud. (TNA)


latestnews

View Full Version