IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Kelompok jihadis Hay'at Tahrir Al-Sham (HTS) yang mendominasi Suriah barat laut yang dikuasai oposisi mengatakan akan mengadili seorang pria kelahiran Inggris yang menjalankan organisasi bantuan di wilayah tersebut.
Tauqir Sharif, dari London timur, ditahan bulan lalu oleh HTS dan didakwa dengan pendanaan "proyek yang menghasut perpecahan".
Pada hari Selasa (14/7/2020), diumumkan bahwa ia telah dibebaskan dengan jaminan.
Inggris melucuti kewarganegaraan Sharif pada tahun 2017, menuduhnya memiliki hubungan dengan kelompok yang bersekutu dengan Al-Qaidah.
Sharif, yang berhak atas kewarganegaraan Pakistan melalui ayahnya, membantah tuduhan itu. Namun dia mengakui telah bertempur di Suriah dan menenteng senapan AK47.
Sharif, yang juga dikenal sebagai Tox, adalah pendiri Live Updates From Syria, sebuah organisasi yang menyediakan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang saudara di negara itu.
Menurut halaman Facebook-nya, Sharif ditahan oleh anggota bersenjata HTS di provinsi Idlib pada 22 Juni tanpa penjelasan dan ditahan selama kurang lebih 3 pekan.
Keluarga, kolega, dan pendukungnya meluncurkan kampanye media sosial yang menyerukan pembebasannya, dan mengedarkan video demonstrasi di kota Atmeh.
HTS kemudian mengatakan Sharif dituduh mengorganisir "transfer dana untuk mendukung beberapa proyek yang memicu perpecahan" di wilayah yang dikuasai oposisi.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, melaporkan bahwa ia ditahan atas dugaan hubungannya dengan kelompok jihadis saingan.
Pada hari Selasa, "kantor urusan media" HTS mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa Sharif telah dibebaskan dengan jaminan menyusul permintaan dari keluarganya.
"Pengadilan memberi tahu dia bahwa tanggal persidangannya dengan pengadilan adalah setelah 15 hari ... dan bahwa selama pembebasannya dia dapat mempersiapkan pembelaannya," katanya.
Pada hari Rabu (15/7/2020), Life Updates From Syria memposting video di Facebook yang katanya menunjukkan Sharif disambut di rumah.
"Kami berdoa agar Allah menjaga dia dan keluarganya agar tetap aman dan bahwa ia dibebaskan dari semua tuduhan," tambahnya.
Penahanan Sharif dilakukan di tengah tindakan keras oleh HTS terhadap para pembangkang dan pembelot di wilayah Suriah barat laut yang berada di bawah kendalinya.
HTS adalah aliansi yang dipimpin oleh bekas afiliasi Al-Qaidah di Suriah. (BBC)