View Full Version
Senin, 20 Jul 2020

Pemimpin Muslim dari Seluruh Dunia Sambut Baik Keputusan Turki Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Para pemimpin komunitas Muslim dari seluruh dunia menyambut baik keputusan Turki untuk mengembalikan ikon Istanbul, Hagia Sophia, kembali ke masjid, mengucapkan selamat kepada Presiden Recep Tayyip Erdoğan atas langkah tersebut.

Dalam surat dan telepon ke Ali Erbaş, kepala Kepresidenan Urusan Agama Turki (Diyanet), para pemimpin itu berterima kasih kepada Presiden Erdogan dan memuji pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid, kata sebuah pernyataan Diyanet.

Dalam sebuah panggilan telepon, Allahshukur Pashazadeh, ketua Dewan Agama Kaukasus, memberi selamat kepada Erbaş atas tindakan Turki, sementara sepucuk surat dari Rateb Jneid, kepala Federasi Dewan Islam Australia, menyampaikan dukungannya untuk keputusan tersebut.

Republik Turki di bawah kepemimpinan Erdogan adalah "bintang yang sedang bangkit dan sumber harapan yang sangat diperlukan bagi umat Islam dan yang tertindas," kata Shaqir Fetahu, wakil ketua Persatuan Agama Islam Republik Makedonia, dalam suratnya.

Dalam sebuah surat atas nama Dewan Komunitas Agama Muslim Lithuania, Mufti Aleksandras Beganskas Lithuania mengatakan: "Kami percaya bahwa masjid yang diberkati ini, yang merupakan simbol ketauhidan, akan merangkul semua umat manusia tanpa memandang agama, bahasa, ras dan sekte di bawahnya. Presidensi Urusan Agama Turki. "

Langkah Erdogan untuk membuka Situs Warisan Dunia UNESCO itu untuk beribadah juga merupakan tanda pembebasan Masjid Al-Aqsa Yerusalem dari penawanan, kata sepucuk surat dari Asosiasi Cendekiawan Palestina di Luar Negeri.

Dalam suratnya, Asosiasi Cendekiawan Maroko memberi selamat kepada semua pengadilan di Turki, rakyat, dunia Islam, dan Presiden Erdogan karena memutuskan untuk membuka kembali Hagia Sophia untuk beribadah.

Juga yang berterima kasih kepada Erdogan dan memuji keputusan itu adalah Sheikh Ahmad bin Hamad al-Khalili, mufti besar Kesultanan Oman; Abdel-Hadi al-Agha, wakil menteri Kementerian Agama Palestina dan Sheikh Maulana Shabbir Saloojee, rektor Darul Uloom Zakariyya, sebuah universitas Islam di Lenasia, Afrika Selatan.

Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai gereja di era Bizantium. Itu menjadi masjid setelah khalifah Daulah Utsmaniyah Sultan Mehmet II menaklukkan Istanbul pada tahun 1453.

Pekan lalu, Dewan Negara Turki membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang telah mengubah Hagia Sophia menjadi museum setelah hampir 500 tahun digunakan sebagai masjid. (TDS)


latestnews

View Full Version