MINSK, BELARUSIA (voa-islam.com) - Penegak hukum Belarusia menahan 33 orang yang bekerja untuk kelompok militer swasta asing dekat Minsk Selasa malam, kata kantor berita negara Belta, Rabu (29/7/2020).
Lembaga penegak hukum menerima informasi bahwa lebih dari 200 tentara bayaran tiba di Belarus untuk mengacaukan situasi selama kampanye pemilihan presiden. Jajak pendapat dijadwalkan 9 Agustus.
Belta kemudian mengatakan para tentara bayaran itu milik perusahaan tentara bayaran Rusia yang terkenal, Wagner Group. Agensi tersebut menerbitkan daftar nama, nama keluarga dan tanggal lahir para tentara bayaran Rusia.
Perusahaan militer swasta ilegal di Belarus.
Presiden Alexander Lukashenko, mantan bos pertanian kolektif Soviet berusia 65 tahun, menghadapi tantangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir terhadap pemerintahannya yang serba besi di negara Eropa timur, ketika kemarahan membengkak atas penanganan pandemi virus Corona, ekonomi dan hak asasi manusia.
Lukashenko menuduh pemrotes oposisi mencoba menggulingkannya dengan cara yang sama dengan Presiden Ukraina yang didukung Rusia Viktor Yanukovich yang digulingkan oleh protes jalanan Maidan pada 2014. (TDS)