TEHRAN, IRAN (voa-islam.com) - Iran telah menangkap 19 warga negara Afghanistan karena mengibarkan bendera Taliban di Teheran dalam perayaan Idul Adha, kepala polisi kota itu mengatakan pada hari Selasa (4/8/2020).
Berbicara kepada wartawan, Jenderal Hossein Rahimi mengatakan warga negara Afghanistan itu ditahan polisi setelah penyelidikan atas insiden yang terjadi pada hari Jum'at.
Dia mengatakan lima dari mereka telah dikirim ke penjara, sementara 14 lainnya "akan diusir" dari negara itu.
Pada hari Jum'at, sekelompok warga negara Afghanistan telah berkumpul di Taman Mellat Teheran dengan bendera putih Taliban. Foto-foto pria yang berpose dengan bendera langsung menjadi viral di media sosial.
Foto-foto itu memancing murka dan kemarahan di Afghanistan, dengan banyak pejabat dan aktivis pemerintah Afghanistan, termasuk penasihat senior kepala keamanan nasional Afghanistan, mengkritiknya.
Jenderal Rahimi mengatakan warga negara Afghanistan di Iran biasa berkumpul di Azadi Square, sebuah landmark populer di Teheran, untuk merayakan Idul Adha, yang berakhir pada hari Senin.
Namun tahun ini, mereka berkumpul di Mellat Park di ibu kota karena pembatasan yang diberlakukan untuk membendung penyebaran wabah virus Corona di Iran, katanya.
"Sayangnya, beberapa pria di tengah-tengah pertemuan itu memperlihatkan bendera Taliban," kata Rahimi, menambahkan bahwa polisi mengambil "tindakan segera".
Dia mengatakan lima dari mereka, dituduh "memproduksi bendera, memproduksi gambar dan mentransmisi gambar", telah dikirim ke penjara dan yang lainnya akan dideportasi ke Afghanistan.
Taliban telah menolak untuk mengomentari masalah ini. Yang menarik, insiden itu terjadi selama gencatan senjata Idul Fitri 3 hari yang diumumkan oleh kelompok jihadis di Afghanistan.
Meskipun Teheran tidak memiliki hubungan formal dengan kelompok Taliban, pembicaraan antara kedua belah pihak telah terjadi pada banyak kesempatan di masa lalu.
Selama kunjungannya baru-baru ini ke Kabul, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Sayed Abbas Araagchi mengakui bahwa Teheran melakukan kontak dengan Taliban "seperti negara-negara lain", tetapi ia menolak laporan bahwa Taliban memiliki kantor di Iran.
Hubungan antara Kabul dan Teheran telah terpengaruh setelah tenggelamnya sekelompok warga Afghanistan di Sungai Harirud pada bulan Mei. Insiden itu diikuti oleh serangan penembakan terhadap sebuah van yang membawa warga negara Afghanistan di provinsi Yazd tengah Iran.
Kedua belah pihak telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan di tingkat yang berbeda dalam beberapa bulan terakhir untuk membahas masalah ini dan mengembangkan mekanisme untuk memastikan keselamatan pengungsi Afghanistan di Iran.
Saat ini ada sekitar tiga juta warga negara Afghanistan, termasuk pengungsi yang terdokumentasi dan tidak berdokumen yang tinggal di Iran. (AA)