Pemimpin Desa Kashmir Pro-India 'Diungsikan' Ke Ketempat Aman Setelah Gelombang Serangan Jihadis

SRINAGAR, KASHMIR (voa-islam.com) - India telah "mengungsikan" sejumlah pemimpin desa dan kota, sebagian besar dari partai berkuasa Perdana Menteri Narendra Modi, ke lokasi aman di Kashmir setelah serentetan serangan oleh jihadis, kata polisi dan dua pejabat keamanan pada hari Jum'at (7/8/2020).

Para jihadis yang memerangi pemerintahan India di wilayah yang disengketakan telah meningkatkan serangan terhadap politisi tingkat bawah, banyak di antaranya tidak memiliki penjaga keamanan pribadi, dalam beberapa pekan terakhir.

"Ini adalah pengaturan sementara," kata kepala polisi lembah Kashmir Vijay Kumar kepada Reuters.

"Kami akan menyusun strategi untuk memberikan keamanan kepada mereka yang rentan."

Dua pejabat keamanan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa sekitar 500 politisi telah dipindahkan sejak Kamis, setelah jihadia menembak mati seorang pemimpin dewan desa dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di Kashmir selatan.

Banyak dari mereka yang dilindungi telah ditempatkan di hotel dan gedung pemerintah yang dijaga oleh pasukan paramiliter, kata seorang pejabat. “Kami tidak ingin mengambil risiko,” katanya.

Sofi Yousuf, seorang wakil presiden BJP di Kashmir, mengatakan bahwa rekan-rekannya menjadi sasaran untuk mencegah partai tersebut berkembang di wilayah Himalaya, tempat pejuang pembebasan Kashmir melancarkan perang melawan New Delhi sejak akhir 1980-an.

“Mereka ingin menciptakan ketakutan psikosis di lapangan,” kata Yousuf.

Pemerintah federal telah mencoba untuk mempromosikan kegiatan politik sejak mencabut status khusus Kashmir dalam upaya untuk mendekatkan mereka ke seluruh negeri.

Tetapi hilangnya hak istimewa memicu kemarahan di seluruh wilayah dan minggu ini pihak berwenang memberlakukan penguncian ketat pada ulang tahun pertama keputusan itu.

Menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi pemerintah dalam memulihkan keadaan normal Kashmir, sekitar selusin anggota BJP mengundurkan diri dari partai minggu ini, karena takut akan serangan jihadis. (AN)