TAIZ, YAMAN (voa-islam.com) - Ribuan warga Yaman telah berunjuk rasa di provinsi selatan negara itu, Taiz, menyerukan pemerintah Yaman untuk membebaskan kota itu dari kelompok pemberontak Syi'ah Houtsi, Kamis (14/8/2020).
Demonstrasi tersebut dikatakan telah diorganisir oleh sebuah organisasi non-pemerintah, Keluarga Syuhada.
Para pengunjuk rasa meminta pemerintah Yaman "untuk menghadapi Houtsi dan merebut kembali kota Taiz."
Dalam pernyataan resmi, asosiasi tersebut meminta pihak berwenang Yaman dan koalisi Arab yang dipimpin Saudi "untuk mendukung pembebasan Taiz dari Houtsi" dan untuk menghadapi apa yang digambarkan kelompok itu sebagai "ambisi Persia di Yaman".
Pernyataan itu juga mengutuk apa yang digambarkannya sebagai "tindakan kriminal yang dilakukan oleh personel keamanan yang dicari di Taiz," menyerukan pihak berwenang Yaman untuk meminta pertanggungjawaban mereka.
Pada hari Ahad, empat warga sipil tewas dan enam lainnya cedera dalam bentrokan antara kelompok bersenjata di Taiz. Belakangan, 13 organisasi non-pemerintah meminta pasukan keamanan "untuk melindungi warga sipil di bagian selatan Provinsi Taiz".
Yaman telah dilanda kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Syi'ah Houtsi menguasai sebagian besar negara berpenduduk mayoritas Sunni tersebut, termasuk ibu kota Sana'a. Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi militer pimpinan Saudi meluncurkan kampanye udara yang bertujuan untuk menggulung kembali keuntungan teritorial Syi'ah Houtsi. Uni Emirat Arab (UEA) juga mendanai pasukan separatis selatan yang disebut Dewan Transisi Selatan (STC).
Puluhan ribu orang Yaman, termasuk warga sipil, diyakini tewas dalam konflik tersebut. Perang saudara telah mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan dan kelaparan, dengan 80 persen penduduk membutuhkan bantuan kemanusiaan. PBB mengatakan Yaman sekarang adalah krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (MeMo)