JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Pimpinan Hamas dan Gerakan Jihad Islam di Palestina menganggap kesepakatan normalisasi Israel-UEA "di luar konteks historis" dan "pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Palestina, Arab dan Islam".
Dalam panggilan telepon, para pemimpin dari kedua gerakan tersebut bersikeras bahwa UEA: "Harus menghapus kesepakatan yang memalukan ini."
Ketua Hamas Ismail Haniyeh, yang melakukan panggilan tersebut, setuju dengan Pemimpin Jihad Islam Ziyad Al-Nakhala tentang: "Koordinasi berkelanjutan antara kepemimpinan kedua gerakan."
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif berbicara dengan Haniyeh dan mengecam kesepakatan Israel-UEA, menekankan pada dukungan permanen Iran untuk Palestina.
Haniyeh berterima kasih kepada Iran dan rakyat Iran atas dukungan mereka yang tiada henti pada perjuangan Palestina.
“Kami akan selalu melanjutkan garis perlawanan dan melawan pendudukan, dan kami tidak akan terpengaruh oleh tindakan pengkhianatan seperti itu, tetapi kami merasakan sakit dari belati yang menikam rakyat Palestina dari belakang,” ungkap Haniyeh. (MeMo)