View Full Version
Selasa, 01 Sep 2020

Koran Satir Prancis Charlie Hebdo Cetak Ulang Karikatur Nabi Muhammad

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Koran satir Perancis yang kantornya di Paris diserang pada tahun 2015 mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad SAW yang menjadi dasar orang-orang bersenjata yang menembaki staf editorialnya sebagai motivasi mereka.

Langkah itu diumumkan pada hari Selasa (1/9/2020), sehari sebelum 13 pria dan seorang wanita yang dituduh menyediakan senjata dan logistik diadili dengan tuduhan terorisme pada hari Rabu.

Dalam sebuah editorial minggu ini yang menyertai karikatur tersebut, surat kabar tersebut mengklaim bahwa gambar-gambar itu "milik sejarah, dan sejarah tidak dapat ditulis ulang atau dihapus".

Serangan Januari 2015 terhadap Charlie Hebdo dan, dua hari kemudian, supermarket halal, memicu gelombang pembunuhan yang diklaim oleh kelompok bersenjata Islamic State Suriah dan Irak (ISIS) di seluruh Eropa.

Tujuh belas orang tewas dalam serangan itu - 12 di antaranya di kantor editorial - bersama dengan ketiga penyerang.

Para penyerang, Cherif dan Said Kouachi bersaudara, mengatakan serangan mereka di surat kabar itu atas nama Al-Qaidah. Ketika mereka meninggalkan tempat kejadian di Charlie Hebdo, mereka membunuh seorang polisi yang terluka saat mencoba menghadapi mereka dan pergi.

Dua hari kemudian, seorang kenalan penjara mereka menyerbu supermarket halal pada malam Sabat Yahudi, menyatakan sumpah setia kepada ISIS. Empat sandera tewas dalam serangan itu.

Kouachi bersaudara saat itu bersembunyi di kantor percetakan dengan sandera lain. Ketiga penyerang tewas dalam penggerebekan polisi yang hampir bersamaan.

Penyerang supermarket, Amedy Coulibaly, juga membunuh seorang polisi.

Penghujatan

Karikatur yang diterbitkan ulang minggu ini pertama kali dicetak pada tahun 2006 oleh surat kabar Denmark Jyllands Posten, memicu protes oleh Muslim yang terkadang berujung kekerasan. Umat Islam meyakini panggambaran Nabi Muhammad adalah penghujatan.

Charlie Hebdo, yang terkenal karena ketidaksopanannya, secara teratur membuat karikatur para pemimpin agama dari berbagai agama dan menerbitkannya kembali segera setelah itu.

Kantor koran Paris itu dibom pada tahun 2011 dan kepemimpinan editorialnya ditempatkan di bawah perlindungan polisi, yang masih berlaku sampai hari ini. (Aje)


latestnews

View Full Version