BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Seorang juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki menuduh Yunani mempraktikkan pembajakan di wilayah Mediterania timur, menekankan bahwa tindakan Prancis akan berakhir dengan kekalahan telak.
"Turki sedang melakukan penelitian dan pekerjaan eksplorasi di Mediterania timur di dalam landas kontinen dan perairan teritorialnya, dan ini adalah sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan Yunani," kata Omar Celik dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Anadolu Agency.
Dia melanjutkan, mengarahkan pidatonya kepada orang Yunani: “Jika Anda mencari lawan bicara yang andal, tidak ada yang lebih baik dari Turki. Yunani telah menjadi negara pembajakan di Mediterania timur dan mencari hal-hal yang lebih besar dari ukurannya. ”
Tentang serangannya ke Prancis, Celik berkata: "Jika presiden Prancis mengumumkan garis merah di landas kontinen kami dan tanah air kami, maka kami mengembalikan garis itu kepadanya."
Dia melanjutkan: “Prancis tidak memiliki apa pun yang dapat mereka raih dengan membawa jet tempur Rafale ke Mediterania timur, atau melakukan manuver dengan Siprus Yunani. Hasilnya akan menjadi kekalahan telak bagi pemerintah Yunani. "
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkata, "Upaya untuk merebut kekayaan Mediterania adalah wajah baru kolonialisme modern."
Dia berkata, "Upaya untuk membatasi Turki di dalam pantainya melalui pulau Yunani Meis (Kastellorizo), yang memiliki luas hanya 10 kilometer persegi, adalah ekspresi ketidakadilan dan ketidakadilan yang paling menonjol."
Celik menambahkan, "Upaya untuk mendorong negara yang tidak menguntungkan dirinya sendiri (mengacu pada Yunani) untuk menghadapi kekuatan regional dan internasional seperti Turki, menjadi hal yang lucu." (AMN)