TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Tentara pemerintah Libya pada hari Ahad (6/9/2020) mengatakan bahwa panglima perang Khalifa Haftar kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata dan menargetkan pasukan negara itu dengan beberapa rudal Grad.
Sumber-sumber militer mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa milisi pemberontak panglima perang itu menembakkan 10 rudal ke pos-pos militer yang berbeda pada Sabtu malam yang melanggar perjanjian gencatan senjata yang ditengahi 21 Agustus.
Serangan itu tidak menimbulkan korban atau menimbulkan kerusakan pada perangkat keras militer, kata sumber tersebut.
Tentara mengumumkan pada 27 Agustus pelanggaran pertama gencatan senjata oleh milisi pemberontak Haftar, yang menembakkan lebih dari selusin roket Grad ke posisi militer pemerintah di sebelah barat Sirte.
Libya telah dilanda perang saudara sejak penggulingan almarhum penguasa Muammar Gaddafi pada 2011.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) didirikan pada 2015 di bawah perjanjian yang dipimpin PBB, tetapi upaya penyelesaian politik jangka panjang gagal karena serangan militer oleh pasukan yang setia kepada Haftar.
PBB mengakui pemerintah Fayez al-Sarraj sebagai otoritas sah negara itu ketika Tripoli telah memerangi milisi Haftar sejak April 2019 dalam konflik yang telah merenggut ribuan nyawa. (AA)