View Full Version
Selasa, 22 Sep 2020

Pasukan Keamanan Palestina Tangkap Pendukung Mantan Pejabat Fatah Mohammed Dahlan

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan keamanan Palestina telah menangkap pendukung Mohammed Dahlan, seorang politisi yang diasingkan yang telah dikaitkan dengan perjanjian normalisasi kontroversial antara Israel dan UEA.

Faksi Dahlan menyatakan pada hari Senin (21/9/2020) bahwa tujuh pejabat yang terkait dengan mantan kepala keamanan yang berbasis di UEA ditahan di Tepi Barat setelah disapu oleh Otoritas Palestina [PA].

Sebuah pernyataan dari faksi tersebut menyatakan bahwa Jenderal Salim Safiyya, seorang pejabat senior Fatah, dan anggota Dewan Revolusi Fatah Haytham Al-Halabi, termasuk di antara mereka yang ditahan.

Disebutkan juga bahwa "puluhan" anggota kelompok Dahlan telah ditangkap dalam tindakan keras baru-baru ini oleh keamanan PA.

Imad Mohsen, juru bicara faksi itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menuduh penangkapan itu "bermotif politik", karena Dahlan dianggap sebagai saingan Presiden Mahmoud Abbas.

Dimitri Diliani, juru bicara Arus Reformis Demokrat yang berafiliasi dengan Dahlan, mengatakan kepada The Times of Israel bahwa lusinan anggotanya telah dipenjara sejak Israel menormalisasi hubungan dengan UEA, sebuah langkah yang sangat ditentang oleh PA.

"Ini adalah upaya Abu Mazen [Abbas] untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan diplomatiknya, dari kesepakatan normalisasi dengan Israel," kata Daliani, menurut harian Israel.

"Ini upaya untuk menyembunyikan fakta bahwa para Dahlanist kini telah menjadi faksi besar di dalam Fatah."

Dahlan, mantan pejabat terkemuka Fatah, berpisah dengan Abbas pada 2010 dan dipaksa mengasingkan diri di UEA setelah dituduh merencanakan kudeta di Ramallah dan korupsi.

Dia memainkan peran utama dalam upaya brutal, tetapi tidak berhasil, penggulingan otoritas Hamas di Gaza pada tahun 2007, ketika dia melarikan diri ke Tepi Barat.

Dahan diyakini telah membina hubungan baik dengan pimpinan Abu Dhabi dan AS sejak dipaksa keluar dari Tepi Barat.

Pekan lalu, Dahlan menegur komentar yang dibuat oleh duta besar AS untuk Israel yang menyatakan bahwa Washington "sedang memikirkan" untuk menunjuknya sebagai pemimpin Otoritas Palestina (PA).

Friedman menambahkan AS "tidak memiliki keinginan untuk merekayasa kepemimpinan Palestina".

Dahlan memposting di halaman Facebook resminya pada hari Kamis: "Dia yang tidak dipilih oleh rakyatnya tidak akan bisa memimpin dan mencapai kemerdekaan nasional." (TNA)


latestnews

View Full Version