View Full Version
Selasa, 22 Sep 2020

Saudi Akan Cabut Pembatasan Ibadah Umrah Secara Bertahap

MAKKAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Penangguhan umrah di Arab Saudi, yang diterapkan untuk mencegah penyebaran COVID-19, akan dicabut secara bertahap, otoritas Saudi mengumumkan pada hari Senin (21/9/2020).

Menteri Haji dan Umrah Mohammed Saleh Benten mengatakan bahwa sementara kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama Kerajaan, kementeriannya sedang mempelajari rencana tiga tahap untuk pemulihan haji secara bertahap.

Selama fase pertama, warga negara Saudi dan ekspatriat yang tinggal di Kerajaan akan diizinkan untuk menunaikan ibadah haji kecil atau umrah. Namun, layanan umrah akan beroperasi dengan kapasitas 40 persen dari kapasitas normal. Ini akan ditingkatkan menjadi 75 persen pada fase kedua, dan pada fase tiga kapasitas penuh akan dipulihkan dan peziarah dari luar Kerajaan akan diizinkan untuk kembali.

Selama tiga fase, kata kementerian, tindakan pencegahan kesehatan yang ketat akan diberlakukan.

Benten mengatakan kementerian mendukung semua orang - investor dan pekerja - yang terlibat di sektor ini selama transformasi kelembagaan. Ia menambahkan, pihaknya ingin memberdayakan perusahaan dan travel umroh terkait agar menjadi entitas ekonomi yang kuat yang memberikan layanan berkualitas tinggi melalui aplikasi I'tamarna, yang akan memudahkan jamaah untuk memesan perjalanannya.

Benten mengatakan lebih dari 30 perusahaan lokal dan internasional akan memberikan layanan kepada para peziarah melalui platform elektronik yang memungkinkan penyedia layanan untuk melakukan tindak lanjut yang diperlukan saat melayani jamaah. Dia menambahkan bahwa perusahaan dan lembaga umrah melayani lebih dari 16 juta jamaah dari Kerajaan, wilayah Timur Tengah dan seluruh dunia.

Selama tahap awal, pengoperasian umrah akan tetap pada 40 persen dari kapasitas sebenarnya dalam keadaan normal.

Ia juga menekankan pentingnya registrasi awal umrah, dan mengatakan bahwa perusahaan umrah bertanggung jawab untuk melakukan studi guna mengidentifikasi kebutuhan jamaah, termasuk mereka yang datang melalui negara transit. Warga dari 80 negara sekarang dapat mengunjungi Kerajaan untuk Umrah tanpa memerlukan visa dan jumlah ini akan meningkat, tambah Benten.

Menurut kementerian pada 2019 ada 5,3 juta warga Saudi, 6,4 juta ekspatriat, 1,2 juta penduduk negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, dan 7,5 juta orang dari belahan dunia lain melakukan umrah. (AN)


latestnews

View Full Version