BEIJING, CINA (voa-islam.com) - Cina menyingkirkan kubah-kubah dari masjid-masjid di seluruh negeri sebagai bagian dari upaya Beijing untuk menghapus simbol dan pengaruh Islam, menurut sebuah laporan oleh The Telegraph.
Salah satu bangunan yang telah diubah adalah Masjid Nanguan di Yinchuan, ibu kota provinsi Ningxia. Masjid ini telah dihilangkan kubah dan menaranya yang hijau.
Dalam perjalanan ke masjid baru-baru ini, wakil kepala misi Inggris di Cina, Christina Scott, menyesalkan perubahan pada bangunan keagamaan tersebut.
"TripAdvisor menyarankan agar Masjid Nanguan di Yinchuan layak dikunjungi," tulis Christina Scott di Twitter. "Ini adalah satu-satunya cara sekarang setelah 'renovasi'. Kubah, menara, semuanya hilang. Tentu saja, tidak ada pengunjung yang diizinkan masuk juga. Menyedihkan sekali."
Christina Scott juga membagikan foto masjid, menunjukkan bahwa dekorasi hijau dan emas bangunan telah dipreteli, diganti dengan fasad abu-abu.
Masjid Nanguan bukan satu-satunya bangunan keagamaan Islam yang telah diubah oleh otoritas Komunis Cina.
Itu juga telah dilakukan di masjid-masjid di Linxia, kota yang dikenal sebagai 'Mekah Kecil' di Cina.
Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari tindakan keras pemerintah Komunis Cina terhadap lembaga-lembaga agama dan minoritas di bawah kepemimpinan Xi jinping.
Pimpinan Partai Komunis Cina (PKC) itu telah memerintahkan agar kelompok-kelompok agama "Bersinasisasi" untuk menjaga kesetiaan kepada PKC dan negara. Hal ini mengakibatkan pembongkaran masjid-masjid dan gereja di seluruh Cina, serta penahanan lebih dari satu juta Muslim di kamp-kamp "pendidikan ulang".
Akhir tahun lalu, pejabat Cina mengumumkan rencana untuk menulis ulang Al-Qur'an dan Alkitab untuk "mencerminkan nilai-nilai sosialis".
Versi teks agama yang dimodifikasi akan mengecualikan konten apa pun yang dianggap bertentangan dengan keyakinan Partai Komunis negara itu, kata seorang pejabat tinggi partai pada saat itu.
Konten yang dilihat oleh sensor sebagai penyimpangan dari keyakinan partai akan diubah atau diterjemahkan kembali, pejabat partai menambahkan. (TNA)