View Full Version
Selasa, 17 Nov 2020

Presiden Azerbaijan dan Ibu Negara Kunjungi Wilayah Yang Baru Dibebaskan dari Pendudukan Armenia

BAKU, AZERBAIJAN (voa-islam.com) - Presiden Azerbaijan dan ibu negara pada hari Senin (16/11/2020) mengunjungi wilayah yang baru dibebaskan dari hampir tiga dekade pendudukan Armenia, menurut Kepresidenan Azerbaijan.

Ilham Aliyev dan Mehriban Aliyeva, yang juga wakil presiden pertama negara itu, mengunjungi wilayah Fuzuli dan Jabrayil.

Aliyeva membagikan beberapa klip video pendek di halaman Instagram-nya tentang presiden yang mengendarai mobil di wilayah-wilayah yang dibebaskan, terutama di dekat perbatasan dengan Iran dan Sungai Aras.

Hikmet Hajiyev, asisten presiden Azerbaijan, juga membagikan rekaman Aliyev di Twitter.

"Presiden Ilham Aliyev dan Ibu Negara Mehriban Aliyeva berada di pusat Jabrayil setelah pembebasan. Semuanya hancur lebur. Besarnya vandalisme Armenia tidak dapat dibayangkan. Presiden Ilham Aliyev menekankan bahwa pekerjaan rekonstruksi habis-habisan akan dilakukan," katanya.

Menunjuk ke rumah-rumah yang dihancurkan oleh Armenia, Presiden Aliyev mengatakan dia memahami besarnya keganasan Armenia ketika dia melihat kehancuran itu.

"16 November akan tetap menjadi hari penting dalam hidup saya," kata Aliyev.

Hubungan antara bekas republik Soviet Azerbaijan dan Armenia telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Bentrokan baru meletus pada 27 September dan tentara Armenia melanjutkan serangannya terhadap pasukan sipil dan Azerbaijan selama 44 hari, bahkan melanggar tiga perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desanya dari pendudukan Armenia dalam beberapa minggu terakhir.

Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.

Menyusul kesepakatan perdamaian yang ditengahi Rusia yang ditandatangani antara Yerevan dan Baku, penduduk Armenia di daerah pendudukan memiliki waktu hingga 15 November untuk meninggalkan daerah itu, tetapi tanggal itu diperpanjang 10 hari lagi dengan alasan kemanusiaan. (TDS)


latestnews

View Full Version