View Full Version
Rabu, 23 Dec 2020

Oposisi Armenia Desak PM Pashinyan Mundur Karena Kekalahan Memalukan di Nagorno-Karabakh

YEREVAN, ARMENIA (voa-islam.com) - Para pendukung oposisi Armenia turun ke jalan hari Selasa (22/12/2020), mendesak Perdana Menteri Nikol Pashinian untuk mundur karena kekalahan memalukan negara itu di Nagorno-Karabakh.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Republic Square di ibu kota Yerevan, meminta perdana menteri untuk mundur. Beberapa juga berkumpul di luar gedung dan kementerian luar negeri dan kehakiman.

Mereka memblokir jalan Yerevan-Vanadzor dengan kendaraan berat.

Dalam kesempatan itu, Vazgen Manuktan, calon perdana menteri dari pihak oposisi, mendesak aparat penegak hukum untuk bergabung dengan pengunjuk rasa. "Setiap jam itu kritis. Jangan buat orang menunggu di lapangan. Bergabunglah dengan kami," katanya.

Bereaksi terhadap para demonstran yang marah, Pashinian mengatakan bahwa oposisi berjuang untuk kepentingannya sendiri daripada kepentingan rakyat.

Dia mengatakan "elit" yang memerintah negara sebelum 2018 ingin balas dendam dan untuk merebut pengaruh dan kekuasaan yang mereka hilangkan.

Apa yang terjadi di Nagorno-Karabakh?

Hubungan antara bekas republik Soviet telah tegang sejak 1991 ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Bentrokan baru meletus pada 27 September dan berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia 44 hari kemudian.

Baku membebaskan beberapa kota strategis dan hampir 300 pemukiman dan desanya dari pendudukan selama ini. (TDS)


latestnews

View Full Version