TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Menteri dalam negeri Libya, Fathi Bashagha, selamat dari upaya pembunuhan "terencana" oleh orang-orang bersenjata di ibu kota Tripoli.
Menurut pernyataan kementerian, orang-orang bersenjata itu menerobos konvoi Bashagha dengan truk lapis baja Toyota yang dilengkapi dengan senapan mesin, dan melepaskan tembakan ke iring-iringan mobil, ketika sang menteri sedang dalam perjalanan "kembali dari kediamannya di Janzur."
Salah satu pengawal Bashagha dan salah satu penyerang tewas dalam baku tembak yang terjadi kemudian.
Seorang pejabat kementerian dalam negeri menegaskan bahwa Bashagha aman dan tidak terluka.
Para pengawal mengejar kendaraan yang melarikan diri, tetapi kendaraan itu terbalik dan akhirnya mereka dapat menangkap dua orang.
Bashagha mengatakan kepada Reuters bahwa, "Ini bukan insiden yang datang secara kebetulan, tetapi direncanakan dengan baik."
Mengecam insiden tersebut, utusan khusus PBB untuk Libya, Jan Kubis, mengatakan di twitter bahwa upaya "sembrono" tersebut ditujukan untuk "menggagalkan proses politik" dan mengancam "stabilitas dan keamanan" negara.
Penembakan itu terjadi ketika Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), tempat Bashagha bertugas, bersiap untuk membentuk pemerintahan sementara baru dalam proses yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Libya telah mengalami periode yang relatif tenang dalam beberapa pekan terakhir, meskipun tembakan keras terdengar dari pusat Tripoli selama akhir pekan. (ptv)