View Full Version
Selasa, 23 Feb 2021

Militer Filpina Tangkap 9 Wanita, 3 Diantaranya Diklaim Putri Pemimpin Abu Sayyaf

SULU, FILIPINA (voa-islam.com) - Setidaknya sembilan wanita, termasuk tiga putri dari pemimpin Kelompok Abu Sayyaf (ASG), telah ditangkap dalam serangkaian penggerebekan, kata militer Filipina pada hari Selasa (23/2/2021), ketika pemerintah meningkatkan upaya untuk mengejar pejuang bersenjata yang dituduh melakukan serangkaian serangan pemboman mematikan di provinsi selatan Sulu.

Satgas Gabungan Sulu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa senjata dan bahan pembuat bom disita dari para wanita, yang oleh pemerintah diklaim sebagai "calon pelaku bom jibaku".

Militer mengatakan tiga dari tersangka wanita yang ditangkap adalah putri Hatib Hajan Sawadjaan, yang diidentifikasi sebagai penjabat “amir” Abu Sayyaf, yang juga telah bersumpah setia kepada kelompok ISIL (IS).

Dua dari mereka ditangkap di kota Patikul Sulu pada hari Jum'at, diikuti oleh penggerebegan terpisah yang menangkap saudara perempuan ketiga, Elena, yang merupakan janda dari sub-komandan Abu Sayyaf lainnya bernama Walid Abun.

Militer mengatakan Elena juga ditemani oleh wanita lain, yang suaminya juga tewas dalam pertempuran antara Abu Sayyaf dan pasukan pemerintah.

Salah satu foto yang disediakan oleh militer menunjukkan tiga tersangka wanita dengan wajah buram dan salah satunya membawa balita.

Sawadjaan disalahkan karena mendalangi beberapa serangan bunuh diri di Sulu.

Operasi terpisah dalam beberapa hari terakhir juga menangkap lima tersangka wanita lainnya, kata militer.

Yang ditemukan dari para tersangka adalah komponen alat peledak improvisasi seperti sakelar, baterai, pipa, paku beton, tutup peledakan, serta bahan peledak. Foto-foto materi pengeboman dan kartu identitas para tersangka juga dipublikasikan oleh militer, dan beredar di media sosial.

Para tersangka menghadapi tuduhan kepemilikan bahan peledak secara ilegal.

Pada Agustus 2020, dua tersangka wanita pelaku bom jibaku meledakkan diri di Jolo, ibu kota Sulu, menewaskan sedikitnya 15 personel militer dan melukai puluhan lainnya.

Pada awal 2019, pelaku bom jibaku meledakkan diri dan menewaskan lebih dari 20 orang di dalam Katedral Katolik di kota itu.

Sulu dikenal sebagai kubu kelompok Abu Sayyaf yang telah lama berjuang untuk kemerdekaan di wilayah selatan Mindanao.

Kelompok tersebut menganggap Mindanao sebagai tanah air leluhur mereka sejak masa kolonial pra-Spanyol. (Aje)


latestnews

View Full Version