TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Pemimpin Hamas Nayef al-Rajoub mengatakan pada hari Selasa (23/2/2021) bahwa dia telah diancam oleh agen intelijen Israel agar tidak mencalonkan diri dalam pemilihan Palestina akhir tahun ini, Anadolu Agency melaporkan.
Berbicara kepada Anadolu Agency, al-Rajoub, 63, mengatakan dia digeledah selama penggerebegan pasukan Zionis Israel di rumahnya di kota Dura, sebelah barat Hebron.
"Seorang perwira intelijen kemudian mengancam saya untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang," kata al-Rajoub, menambahkan bahwa dia hanya diizinkan untuk memberikan suara dalam pemilihan.
Al-Rujoub, saudara laki-laki pemimpin Fatah terkemuka Jibril al-Rujoub, menerima suara terbanyak selama pemilihan parlemen 2006 yang dimenangkan oleh Hamas.
Dalam pemerintahan yang dipimpin Hamas yang muncul dari pemilihan tersebut, Al-Rujoub menjabat sebagai menteri dana abadi. Dia sebelumnya telah ditahan oleh pasukan Israel dan menjalani lebih dari delapan tahun penjara.
Sebelumnya Selasa, pasukan Israel menangkap 13 warga Palestina, termasuk pemimpin Hamas Faze 'Sawafta, dalam serangan semalam di Tepi Barat yang diduduki.
Israel DM memerintahkan penyitaan $ 4 juta dalam pendanaan 'untuk Hamas'
Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, sebelumnya telah memperingatkan rencana Israel untuk melakukan kampanye penangkapan massal terhadap kelompok perlawanan itu menjelang pemilihan Palestina akhir tahun ini.
Selama sebulan terakhir, beberapa anggota Hamas ditahan dalam penggerebekan Israel, dengan kelompok Palestina itu memperingatkan bahwa penangkapan Israel bertujuan untuk mengganggu pemilihan umum Palestina dan mempengaruhi hasilnya.
Warga Palestina dijadwalkan memberikan suara dalam pemilihan legislatif pada 22 Mei, pemilihan presiden pada 31 Juli, dan pemilihan Dewan Nasional pada 31 Agustus.
Pemilu legislatif terakhir, di mana Hamas memenangkan mayoritas, diadakan pada tahun 2006. (MeMo)